Bantul Surplus Beras 55 Ribu Ton di 2024: Produktivitas Meningkat Signifikan
Kabupaten Bantul, DIY, diprediksi surplus beras hingga 55 ribu ton pada 2024 berkat peningkatan produktivitas panen yang signifikan, penggunaan teknologi tepat guna, dan dukungan pemerintah.
![Bantul Surplus Beras 55 Ribu Ton di 2024: Produktivitas Meningkat Signifikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150023.811-bantul-surplus-beras-55-ribu-ton-di-2024-produktivitas-meningkat-signifikan-1.jpg)
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diproyeksikan mengalami surplus produksi beras hingga 55 ribu ton pada tahun 2024. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, pada Kamis lalu di Bantul. Kabar gembira ini menunjukkan keberhasilan sektor pertanian Bantul dalam meningkatkan produktivitas, meskipun luas lahan pertanian mengalami penyusutan.
Produktivitas Tinggi, Surplus Beras Melimpah
Bupati Halim menjelaskan bahwa surplus beras tersebut terjadi meskipun luas lahan pertanian sawah di Bantul lebih sempit dibandingkan 20-30 tahun lalu. Namun, peningkatan produktivitas panen padi per hektare menjadi kunci keberhasilan ini. Angka produktivitas kini mencapai sembilan ton per hektare, bahkan di beberapa wilayah seperti Kelurahan Canden Jetis mencapai 9,3 ton per hektare. Bandingkan dengan 20-30 tahun lalu, di mana rata-rata produksi hanya tiga sampai empat ton per hektare. Peningkatan yang signifikan ini menghasilkan surplus beras yang cukup besar, yaitu 55 ribu ton, bukan gabah.
Teknologi dan Dukungan Pemerintah sebagai Faktor Utama
Salah satu faktor penting di balik peningkatan produktivitas ini adalah penggunaan alat mesin pertanian (alsintan), benih unggul, dan teknologi tepat guna. Pemerintah daerah dan pusat, melalui Kementerian Pertanian, berperan besar dalam memfasilitasi akses petani terhadap teknologi-teknologi tersebut. Hal ini menunjukkan sinergi yang positif antara pemerintah dan petani dalam memajukan sektor pertanian.
Lebih lanjut, Bupati Halim mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah tidak akan berhenti sampai di sini. Pada tahun 2025, kelompok tani di Bantul akan menerima bantuan alsintan lebih lanjut dari Kementerian Pertanian. Hal ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu ke Bantul, yang bertujuan untuk memotivasi dan memastikan sektor pertanian Bantul tetap berjalan baik demi tercapainya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
Pemetaan Kelompok Tani dan Distribusi Bantuan
Pemerintah Kabupaten Bantul, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, kini tengah memetakan kelompok tani yang akan menerima bantuan sarana pertanian. Pemetaan ini bertujuan untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran dan efektif dalam mempertahankan serta meningkatkan produksi pertanian pangan. Bantuan yang akan diberikan meliputi alsintan dan perbaikan irigasi, yang diharapkan akan semakin meningkatkan produktivitas pertanian di Bantul.
"Bantuan alat mesin pertanian termasuk perbaikan irigasi itu akan meningkat secara drastis di Bantul, dan ini akan segera kita realisasikan. Tidak lama lagi Dinas Ketahanan Pangan mengundang kelompok tani untuk menerima bantuan alat alat dan mesin pertanian," kata Bupati Halim.
Kesimpulan: Masa Depan Pertanian Bantul yang Cerah
Surplus beras 55 ribu ton di tahun 2024 menjadi bukti nyata keberhasilan Kabupaten Bantul dalam mengembangkan sektor pertanian. Kombinasi peningkatan produktivitas, penggunaan teknologi modern, dan dukungan pemerintah yang kuat telah menghasilkan dampak positif yang signifikan. Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, masa depan pertanian Bantul diprediksi akan semakin cerah dan mampu berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.