Bantul Proyeksikan Tanam Jagung 5.196 Ha di 2025, Dorong Produksi hingga 45 Ribu Ton
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul memproyeksikan penanaman jagung seluas 5.196 hektare pada 2025, dengan target produksi 45 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan penyerapan Bulog.

Bantul, 16 Februari 2024 - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berambisi meningkatkan produksi jagungnya. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul memproyeksikan penanaman jagung seluas 5.196 hektare (ha) pada tahun 2025. Target produksi pun naik signifikan, mencapai 45 ribu ton.
Target Produksi Jagung Bantul 2025
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengungkapkan proyeksi ambisius ini. "Untuk jagung produksi kita pada tahun 2024 sekitar 30 sampai 40 ribu ton jagung, kemudian pada tahun 2025 ini kita proyeksikan bisa menanam jagung seluas 5.196 ha dengan produksi hingga 45 ribu ton," ujarnya Minggu lalu di Bantul.
Luas lahan 5.196 ha tersebut tersebar di seluruh wilayah Bantul. Rinciannya, 3.878 ha merupakan lahan baku sawah, dan sisanya 1.318 ha adalah lahan bukan baku sawah. Penggunaan lahan bukan baku sawah ini menjadi strategi penting dalam meningkatkan produksi jagung.
Lahan Mangkrak Dimanfaatkan
Salah satu contoh pemanfaatan lahan bukan baku sawah adalah di Dusun Klaras, Kelurahan Canden, Jetis. Lahan seluas lima hektare yang sebelumnya mangkrak selama lebih dari 10 tahun, kini di revitalisasi dan ditanami jagung hibrida. Proyek ini merupakan bagian dari sinergi Kementerian Pertanian dan Polri.
"Lahan di Klaras itu sudah 10 tahun lebih tidak bisa dimanfaatkan, merupakan lahan mangkrak, lahan kas desa Kelurahan Canden yang kemarin di 'land clearing'. Kemudian ditanami jagung jenis hibrida, semoga nanti ke depan tiga empat empat bulan bisa panen," jelas Joko Waluyo.
Panen jagung di lahan-lahan bukan baku sawah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi jagung Bantul di tahun 2025. Hal ini sejalan dengan upaya memenuhi kebutuhan pakan ternak lokal dan memenuhi permintaan Bulog.
Kebutuhan Pakan Ternak dan Penyerapan Bulog
Proyeksi produksi 45 ribu ton jagung pada tahun 2025 didasarkan pada beberapa pertimbangan. Bantul memiliki populasi ayam petelur sekitar satu juta ekor, sehingga kebutuhan pakan ternak cukup besar. Selain itu, Bulog juga siap menyerap hasil panen jagung pipil dari para petani.
"Kami proyeksikan produksi jagung di tahun 2025 sebanyak 45 ribu ton, karena di Bantul ada populasi ayam petelur satu juta ekor, sehingga disamping untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak Bantul juga Bulog yang siap menyerap jagung pipil," tambah Joko Waluyo.
Sektor Pertanian sebagai Pilar Ekonomi Bantul
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Bantul. Sektor ini berkontribusi hingga 13 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bantul. Bahkan, selama masa pandemi COVID-19 (2021-2022), sektor pertanian tetap tumbuh positif sebesar empat persen, melebihi pertumbuhan sektor lainnya.
"Di musim pandemi 2022-2021 sektor pertanian masih menyumbang pertumbuhan empat persen dibanding pertumbuhan sektor yang lain. Alhamdulillah untuk sektor pertanian di Bantul memberikan kontribusi yang besar dalam PDRB," pungkas Joko Waluyo. Proyeksi peningkatan produksi jagung ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi sektor pertanian sebagai pilar utama perekonomian Bantul.