Bantul Targetkan Luas Tanam Padi 34.482 Hektare di 2025
Pemerintah Kabupaten Bantul menargetkan luas tanam padi mencapai 34.482 hektare pada tahun 2025 dengan dukungan ketersediaan benih, irigasi, dan alat mesin pertanian serta harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yang memadai.
![Bantul Targetkan Luas Tanam Padi 34.482 Hektare di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/170045.817-bantul-targetkan-luas-tanam-padi-34482-hektare-di-2025-1.jpg)
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berambisi meningkatkan produksi padi dengan menargetkan luas tanam mencapai 34.482 hektare pada tahun 2025. Target ambisius ini diungkapkan oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, pada Sabtu lalu. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada beberapa faktor kunci yang akan menentukan keberhasilannya.
Strategi Menuju Target Luas Tanam
Bupati Halim menjelaskan bahwa pencapaian target luas tanam padi tersebut sangat bergantung pada tersedianya beberapa faktor pendukung. Ketersediaan benih unggul dan berkualitas menjadi prioritas utama. Selain itu, infrastruktur irigasi yang memadai dan tersebar merata di seluruh lahan pertanian juga sangat krusial. Terakhir, ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) yang memadai akan mempercepat dan mengefisienkan proses penanaman dan panen.
Salah satu wilayah yang menjadi fokus pengembangan adalah Kecamatan Jetis. Pemerintah Kabupaten Bantul akan menggenjot perluasan lahan tanam padi di wilayah ini sebagai langkah strategis untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) padi juga menjadi fokus utama. Hal ini akan dicapai melalui optimalisasi penanaman, termasuk percepatan tanam dan panen. Ketersediaan air irigasi yang cukup sepanjang musim tanam menjadi faktor penentu keberhasilan upaya ini. Teknologi tepat guna juga akan dimaksimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Pemerintah Kabupaten Bantul juga akan mendorong pemanfaatan alsintan secara lebih masif. Penggunaan alsintan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja petani dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual. Selain itu, upaya untuk memanfaatkan lahan-lahan yang belum produktif juga akan dilakukan untuk menambah areal tanam padi.
Dukungan Harga dan Motivasi Petani
Pemerintah juga menyadari pentingnya peran petani dalam mencapai target ini. Oleh karena itu, kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram diharapkan dapat meningkatkan motivasi petani untuk menanam padi. Harga yang stabil dan menguntungkan ini diharapkan dapat memberikan kepastian ekonomi bagi para petani.
Bupati Halim menambahkan bahwa kebijakan HPP ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan. Dengan adanya kepastian harga, petani akan lebih termotivasi untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat.
Peran Bantul sebagai Lumbung Pangan
Pertanian merupakan sektor vital bagi perekonomian Bantul dan DIY. Bantul memiliki peran penting sebagai lumbung pangan yang menopang kebutuhan masyarakat DIY. Dengan luas baku sawah mencapai 13.991 hektare, Bantul mampu berproduksi sepanjang tahun. Keberhasilan ini didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal dan kondisi lingkungan yang mendukung.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung, termasuk sumber daya manusia (SDM) yang terampil, dan kondisi lingkungan yang kondusif. Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Kesimpulan
Target luas tanam padi seluas 34.482 hektare di tahun 2025 merupakan tantangan besar bagi Kabupaten Bantul. Namun, dengan strategi yang terencana, dukungan kebijakan yang tepat, dan komitmen dari semua pihak, target ini diharapkan dapat tercapai. Keberhasilan ini akan berdampak positif bagi perekonomian Bantul dan ketahanan pangan DIY.