Bantul Terima Bantuan 13 Traktor dan 5 Rice Transplanter dari Kementan
Kabupaten Bantul, Yogyakarta menerima bantuan 13 traktor dan 5 rice transplanter dari Kementan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai target luas tanam padi.

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 13 unit traktor dan 5 unit rice transplanter dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Bantuan ini diserahkan pada Rabu, 19 Februari 2024, dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Bantul.
Penyerahan bantuan alsintan tersebut dilakukan di Bantul dan disambut baik oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo. Ia menjelaskan bahwa bantuan ini akan diberikan kepada 13 kelompok tani untuk traktor dan 5 kelompok tani untuk rice transplanter. Beberapa kelompok tani bahkan beruntung menerima kedua jenis alsintan tersebut.
Bantuan ini sangat dibutuhkan mengingat Kabupaten Bantul masih kekurangan sekitar 400 traktor. Hal ini disampaikan Joko Waluyo, yang juga menyebutkan bahwa target penambahan luas tanam padi pada tahun 2025 mencapai 3000 hektare, meningkat dari 31.000 hektare pada tahun 2024 menjadi 34.000 hektare di tahun 2025. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul belum mengalokasikan dana untuk pengadaan alsintan, sehingga bantuan dari APBN melalui Kementan sangat berarti.
Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian Bantul
Menurut Joko Waluyo, bantuan 13 traktor dan 5 rice transplanter diharapkan dapat mempercepat pengolahan tanah dan penanaman padi di Kabupaten Bantul. "'Hari ini kita menerima bantuan dari Kementan sebanyak 13 traktor, lima rice transplanter. Harapan kami bantuan alat mesin pertanian ini dapat mempercepat pengolahan tanah juga mempercepat tanam,'" kata Joko Waluyo.
Ia menambahkan bahwa pendistribusian alsintan didasarkan pada kebutuhan masing-masing kelompok tani. "'Ada kelompok tani yang sama, ada juga yang beda karena sesuai dengan kebutuhan mereka, karena terus terang kita di Kabupaten Bantul juga masih kekurangan alat alat mesin untuk mempercepat tanam,'" jelasnya.
Ketidakpastian alokasi anggaran dari APBD untuk alsintan di tahun 2024 membuat bantuan dari Kementan menjadi sangat krusial. "'Untuk harga traktor saja kita tidak tahu, karena hanya menerima, APBD tidak pernah, sementara kita hanya mengandalkan dari APBN, minta bantuan dari Kementan seperti benih, alat mesin pertanian termasuk jaringan irigasi,'" ungkap Joko Waluyo.
Pemerintah Kabupaten Bantul sepenuhnya bergantung pada bantuan dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan alsintan. Hal ini menunjukkan pentingnya dukungan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.
Dukungan DPR RI untuk Petani Bantul
Siti Hediati Hariyadi, Ketua Komisi IV DPR RI, turut hadir dalam acara penyerahan bantuan alsintan tersebut. Ia menyampaikan harapan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani di Bantul. "'Petani di Bantul itu sudah produktif dalam mengolah sawah, apalagi di Bantul bisa swasembada, malahan surplus 55 ribu ton beras, jadi bantuan pemerintah agar benar benar dimanfaatkan oleh petani petani,'" katanya.
Pernyataan Siti Hediati Hariyadi menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan pemerintah secara efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Bantuan tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada keberlanjutan swasembada beras di Bantul.
Dengan surplus beras mencapai 55 ribu ton, Bantul telah menunjukkan potensi besar dalam sektor pertanian. Bantuan alsintan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan produktivitas dan mendukung keberlanjutan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Dukungan dari pemerintah pusat dan DPR RI menunjukkan komitmen untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi besar seperti Bantul. Harapannya, bantuan ini akan berdampak positif bagi kesejahteraan para petani dan ketahanan pangan nasional.
Kesimpulan: Bantuan 13 traktor dan 5 rice transplanter dari Kementan kepada Kabupaten Bantul merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pencapaian target luas tanam padi. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Bantul dan berkontribusi pada kesejahteraan para petani.