Bantul Tunggu Regulasi Pusat untuk Program Transmigrasi 2025: Fokus pada Generasi Muda Berkompetensi
Kabupaten Bantul menunggu regulasi pemerintah pusat untuk program transmigrasi 2025 yang akan fokus memberangkatkan transmigran muda dan berkompetensi, berbeda dengan program sebelumnya.

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tengah menantikan arahan dari pemerintah pusat terkait program transmigrasi tahun 2025. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul menyatakan masih menunggu regulasi dan petunjuk teknis yang akan mengatur program tersebut. Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menjelaskan bahwa program transmigrasi mendatang akan berbeda dengan program-program sebelumnya.
"Untuk transmigrasi kita sekarang baru proses menunggu regulasi dari pusat, karena transmigrasi ke depan akan berbeda dengan transmigrasi yang sebelumnya," ungkap Istirul Widilastuti dalam keterangannya di Bantul, Senin.
Perubahan signifikan terletak pada target peserta transmigrasi. Pemerintah pusat berencana memberangkatkan calon transmigran yang belum berkeluarga, atau yang masih berstatus lajang. Namun, detail mekanisme dan regulasi masih menunggu arahan dari kementerian terkait. "Itu rencana kita, tapi kita menunggu juklak (petunjuk pelaksanaan) juknis (petunjuk teknis) nya dan kita sudah konsultasi ke Jakarta nanti yang berangkat transmigrasi itu yang bujang," tambah Istirul.
Program Transmigrasi Baru: Fokus pada Keterampilan dan Generasi Muda
Jika rencana pemerintah pusat terealisasi, Disnakertrans Bantul akan melakukan sosialisasi program transmigrasi baru ini ke sekolah-sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK). Hal ini didasarkan pada target peserta yang difokuskan pada generasi muda. "Karena pasti yang membutuhkan justru teman-teman yang masih muda yang berniat baik untuk meningkatkan kesejahteraan, dan tentu akan berbeda dengan tahun-tahun kemarin," jelas Istirul.
Lebih lanjut, Istirul menjelaskan bahwa akan ada persyaratan khusus bagi calon transmigran. Batasan usia maksimal ditetapkan 54 tahun, dan diprioritaskan bagi mereka yang memiliki keterampilan atau kompetensi yang dibutuhkan di lokasi transmigrasi.
Program ini juga akan memberikan kesempatan bagi para calon transmigran untuk meningkatkan kemampuan mereka. "Karena nanti akan ada semacam pendidikan dulu, bahkan yang dari lulusan sarjana kalau benar-benar direalisasikan ada kesempatan untuk belajar dan meneruskan studi," imbuhnya.
Perubahan paradigma dalam program transmigrasi ini sangat penting. Bukan hanya sekadar memindahkan warga yang kurang mampu secara ekonomi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi individu yang memiliki keterampilan untuk berkontribusi dan meningkatkan kesejahteraan di lokasi transmigrasi. "Jadi memang nanti program transmigrasi paradigmanya tidak hanya memindahkan orang yang tidak punya secara ekonomi ke sana, tapi benar-benar masyarakat yang punya skill kompetensi yang akan berangkat transmigrasi," pungkas Istirul.
Persiapan Sosialisasi dan Seleksi Calon Transmigran
Dengan adanya perubahan signifikan dalam program transmigrasi ini, Disnakertrans Bantul bersiap untuk melakukan sosialisasi yang lebih terarah dan efektif. Sosialisasi akan difokuskan kepada kalangan pemuda yang memiliki potensi dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan di lokasi transmigrasi.
Selain sosialisasi, Disnakertrans Bantul juga akan mempersiapkan proses seleksi yang ketat untuk memastikan bahwa calon transmigran yang terpilih benar-benar memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Proses seleksi ini akan mempertimbangkan aspek keterampilan, usia, dan motivasi para pendaftar.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan program transmigrasi dapat memberikan dampak yang lebih positif dan berkelanjutan bagi para peserta dan daerah tujuan transmigrasi. Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk mendukung penuh program transmigrasi ini dan memastikan keberhasilannya.
Program transmigrasi 2025 diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi generasi muda yang memiliki potensi dan keinginan untuk membangun daerah baru. Dengan adanya fokus pada kompetensi dan keterampilan, program ini diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan.