Banyuwangi Targetkan Renovasi 959 RTLH di 2025: Wujud Gotong Royong Entaskan Kemiskinan
Pemkab Banyuwangi berkolaborasi dengan Bank Jatim menargetkan renovasi 959 rumah tidak layak huni (RTLH) pada 2025 untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menetapkan target ambisius untuk tahun 2025: renovasi 959 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Program ini diluncurkan sebagai bagian integral dari upaya pengentasan kemiskinan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, Bank Jatim, dan berbagai elemen masyarakat lainnya, menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup warga Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan prioritas utama pemerintahannya dalam mengatasi kemiskinan. Beliau menyatakan, "Pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama, dan pada tahun ini Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Bank Jatim melakukan bedah rumah tidak layak huni di wilayah kecamatan." Pernyataan ini disampaikan langsung di Pendopo Kabupaten Banyuwangi pada Senin, 28 April 2025, saat penyerahan simbolis corporate social responsibility (CSR) Bank Jatim Peduli. Program renovasi RTLH ini merupakan bukti nyata komitmen tersebut.
Program renovasi RTLH ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, melainkan juga upaya holistik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperbaiki kondisi tempat tinggal, diharapkan kualitas hidup penghuninya juga meningkat, termasuk kesehatan dan taraf hidup secara keseluruhan. Kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah kabupaten, TNI, pemerintah desa, swasta, dan pemerintah pusat, menunjukkan sinergi yang kuat dalam mencapai tujuan bersama ini.
Gotong Royong untuk Rumah Layak Huni
Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya gotong royong yang lebih luas dalam mengatasi kemiskinan di Banyuwangi. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 2.000 unit rumah telah direnovasi melalui berbagai program serupa. Target 959 unit pada tahun 2025 ini merupakan langkah lanjutan yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. "Jumlah ini bisa terus bertambah sesuai pengajuan dari desa," tambah Ipuk, menunjukkan fleksibilitas dan responsivitas program terhadap kebutuhan di lapangan. Bantuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk Bank Jatim, sangat penting dalam keberhasilan program ini. Bank Jatim, sebagai mitra strategis, berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Sebagai mitra, kami berkomitmen mendukung program-program pemerintah daerah untuk mewujudkan kesejahteraan dan membangun perekonomian yang lebih kuat, salah satunya melalui bantuan bedah rumah agar masyarakat bisa menikmati tempat tinggal yang lebih layak," ujar Direktur Keuangan Treasury and Global Service Bank Jatim, Edi Masrianto.
Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dapat menghasilkan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Dukungan Bank Jatim melalui CSR-nya menjadi bukti nyata komitmen sektor swasta dalam pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Program renovasi RTLH di Banyuwangi ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan gotong royong dan kolaborasi multi-pihak dapat efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperbaiki kondisi rumah, program ini tidak hanya memberikan tempat tinggal yang layak, tetapi juga memberikan harapan dan peningkatan kualitas hidup bagi para penerima manfaat.
Rincian Program Renovasi RTLH Banyuwangi 2025
- Target: 959 unit rumah tidak layak huni
- Pelaksana: Pemkab Banyuwangi, Bank Jatim, TNI, Pemerintah Desa, Swasta, dan Pemerintah Pusat
- Mekanisme: Gotong royong dan kolaborasi multi-pihak
- Tujuan: Pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Kesuksesan program ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Banyuwangi dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.