Bapanas Jamin Bahan Pangan Murah Tersedia di Pasar Modern Selama Ramadhan
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan bahan pangan murah di pasar modern selama Ramadhan 1446 H, berkolaborasi dengan Aprindo dan PT Pos Indonesia untuk stabilisasi harga.

Jakarta, 3 Maret 2024 - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan ketersediaan bahan pangan murah di pasar modern selama bulan Ramadhan 1446 H. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan pokok bagi masyarakat. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini, termasuk menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Kerja sama dengan Aprindo diwujudkan dalam Program Friday Mubarak, sebuah pasar murah yang bertujuan untuk mendorong konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan. Arief menjelaskan bahwa konsistensi pemerintah dalam menyediakan pangan pokok strategis dengan harga terjangkau dilakukan secara merata, baik di pasar tradisional maupun modern. Hal ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok mereka.
Kolaborasi ini diyakini tidak akan mengganggu pasar tradisional karena target konsumen yang berbeda. Operasi pasar di pasar tradisional juga terus digencarkan secara simultan. Dengan demikian, pemerintah berupaya memastikan aksesibilitas pangan murah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pasar Murah di Pasar Modern dan Tradisional
Arief menjelaskan bahwa program pasar murah di pasar modern menawarkan diskon hingga 50 persen untuk komoditas pangan strategis. Ia menekankan bahwa program ini tidak akan mengambil alih pembeli dari pasar tradisional karena keduanya menyasar segmen yang berbeda. Tujuan utamanya tetap sama, yaitu menjaga stabilitas harga pangan.
Operasi pasar di pasar tradisional tetap berjalan dengan tujuan yang sama, yaitu menyediakan pangan terjangkau. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kestabilitas harga pangan baik di tingkat petani maupun konsumen, sesuai arahan Presiden. Hal ini penting untuk memastikan kesejahteraan petani dan peternak, serta keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Meskipun detail harga komoditas di pasar modern tidak dijelaskan secara rinci, Arief memastikan bahwa harga-harga tersebut tidak akan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Ketersediaan cadangan beras nasional sebesar 1,9 juta ton juga memberikan fleksibilitas bagi pemerintah untuk melakukan intervensi pasar jika diperlukan.
Operasi Pasar Melalui PT Pos Indonesia
Pemerintah juga menggelar operasi pasar pangan murah melalui 4.500 gerai PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia. Operasi pasar ini dimulai sejak 24 Februari dan akan berakhir pada 29 Maret 2025. Komoditas yang dijual meliputi beras SPHP (Rp12.000/kg), bawang putih (Rp32.000/kg), daging kerbau beku (Rp75.000/kg), gula konsumsi (Rp15.000/kg), Minyakita (Rp14.700/liter), dan daging ayam ras (Rp34.000/kg).
Harga-harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan HET yang berlaku. Selain PT Pos Indonesia, operasi pasar ini juga didukung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di 88 titik lokasi di seluruh Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan selama Ramadhan.
Program ini juga menekankan pentingnya produksi pangan dalam negeri untuk menjaga kestabilitas harga. Pemerintah berupaya menjaga harga yang wajar baik di hulu maupun di hilir, sehingga petani dan peternak tidak dirugikan dan konsumen tetap dapat mengakses pangan dengan harga terjangkau. Meskipun negara tetangga mengalami krisis beras, Indonesia memiliki cadangan yang cukup untuk melakukan intervensi pasar jika diperlukan.
Dengan berbagai strategi ini, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan, sehingga masyarakat dapat merayakannya dengan tenang dan nyaman.