Ramadan 2025: Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan Murah Lewat Operasi Pasar
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025, pemerintah luncurkan Operasi Pasar Pangan Murah melalui 4.500 gerai Kantor Pos untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok dan menjamin keterjangkauan bagi masyarakat.

Pemerintah Indonesia memastikan ketersediaan pangan murah bagi masyarakat jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungan ke Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Jakarta Selatan, menekankan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga. Operasi pasar ini diluncurkan sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat terhadap potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci.
Operasi Pasar Pangan Murah ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian, PT Pos Indonesia, Bulog, ID FOOD, dan perusahaan swasta lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendistribusikan komoditas pangan penting seperti beras, bawang putih, daging kerbau, gula, minyak goreng, dan cabai dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET). Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memastikan mereka dapat merayakan Ramadhan dengan tenang.
Masyarakat menyambut positif inisiatif pemerintah ini. Antusiasme terlihat dari banyaknya warga yang berdatangan ke Kantor Pos untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Ketertiban dan pelayanan ramah dari petugas menjadi nilai tambah dalam pelaksanaan operasi pasar ini. Keberhasilan operasi pasar ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Operasi Pasar Pangan Murah: Menjaga Stabilitas Harga Jelang Ramadhan
Operasi Pasar Pangan Murah diluncurkan secara resmi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pos Flora Jakarta. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan pejabat lainnya turut hadir dalam peluncuran tersebut. Operasi pasar ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Sebanyak 4.500 gerai PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia akan menjadi titik distribusi pangan murah. BUMN pangan seperti Bulog, ID FOOD, Berdikari, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan bekerja sama untuk memastikan ketersediaan komoditas pangan. Keterlibatan perusahaan swasta seperti PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk juga memperkuat distribusi, khususnya untuk daging ayam.
Komoditas yang dijual dalam operasi pasar ini meliputi beras SPHP (Rp12.000/kg), bawang putih (Rp32.000/kg), daging kerbau beku (Rp75.000/kg), gula konsumsi (Rp15.000/kg), Minyakita (Rp14.700/liter), daging ayam ras (Rp34.000/kg), cabai rawit merah (Rp28.000/0,5 kg dan Rp55.000/kg), dan bawang merah (Rp27.000/kg). Harga-harga tersebut mayoritas berada di bawah HET, memberikan keringanan bagi masyarakat.
Satgas Pangan akan mengawasi ketat pelaksanaan operasi pasar ini untuk mencegah pelanggaran HET dan memastikan harga tetap terjangkau. Operasi pasar akan berlangsung dari 24 Februari hingga 29 Maret 2025, memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
4.500 Gerai Kantor Pos: Jaringan Distribusi yang Strategis
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun, menjelaskan bahwa jaringan 4.500 gerai Kantor Pos menjadi kunci keberhasilan distribusi pangan murah. Jaringan yang luas ini memungkinkan penjangkauan ke seluruh pelosok Indonesia, memastikan akses yang merata bagi masyarakat.
Meskipun operasi pasar terbuka untuk umum, terdapat batasan pembelian untuk setiap komoditas. Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah pembelian berlebihan dan memastikan distribusi yang adil. Contohnya, pembelian Minyakita dibatasi maksimal 2 liter per orang, dan bawang putih maksimal 1 kg per orang.
Saat ini, 215 titik penjualan telah beroperasi di Pulau Jawa, dan 110 titik lainnya tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah titik penjualan ini akan terus bertambah hingga mencapai target 4.500 gerai. Jam operasional dimulai pukul 08.00 WIB, dengan fleksibilitas waktu operasional berdasarkan antrean dan ketersediaan stok.
Satgas Pangan, dibantu oleh pihak kepolisian, akan mengawasi pelaksanaan operasi pasar untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan penegakan harga. Kerja sama yang baik antara BUMN, swasta, dan asosiasi menjadi kunci keberhasilan distribusi pangan yang merata dan efisien.
Harga Terjangkau, Meringankan Beban Masyarakat
Masyarakat sangat antusias dan merasakan manfaat langsung dari Operasi Pasar Pangan Murah. Dwi, seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan rasa syukurnya karena program ini sangat membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga. Ia membeli gula, bawang putih, dan cabai dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.
Ahmad, seorang pria berusia 58 tahun, juga merasakan manfaat serupa. Ia membeli beras dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran. Bagi Ahmad, pasar murah ini bukan hanya soal harga, tetapi juga tentang meringankan beban keluarga menjelang Ramadhan.
Kesuksesan Operasi Pasar Pangan Murah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia, terutama menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.