Bappenas Kembangkan National Dashboard untuk Komoditas Strategis Indonesia
Kementerian PPN/Bappenas sedang mengembangkan National Dashboard, sistem data terintegrasi untuk mendukung pengembangan komoditas strategis nasional, meningkatkan transparansi, dan daya saing di pasar global.
Jakarta, 10 Februari 2024 - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) tengah mengembangkan National Dashboard, sebuah sistem data terintegrasi yang akan menjadi kunci dalam pengembangan komoditas strategis Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan ketertelusuran rantai pasok, memenuhi standar internasional seperti EU Deforestation Regulation (EUDR), serta memperbaiki perencanaan lahan dan komoditas di dalam negeri.
Sistem Data Terintegrasi untuk Komoditas Strategis
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menjelaskan pentingnya National Dashboard dalam mendukung pengembangan komoditas seperti gula, kopi, kelapa sawit, dan kelapa. Dasbor ini akan menyediakan data real-time mengenai produksi, distribusi, ekspor, dan penggunaan domestik, sehingga pengambilan kebijakan dapat dilakukan secara lebih data-driven. Dengan informasi yang akurat dan mudah diakses, pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan domestik dan meningkatkan akses ke pasar internasional.
"National Dashboard berperan penting mendukung pengembangan komoditas strategis nasional" ujar Menteri Rachmat dalam keterangan resmi. Sistem ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan, efisiensi, dan daya saing komoditas perkebunan Indonesia di pasar global. Hal ini sejalan dengan strategi penguatan posisi Indonesia sebagai produsen utama komoditas global, menghadapi tantangan perdagangan internasional.
Hilirisasi Kelapa Sawit dan Pentingnya Riset
Pertemuan antara Bappenas dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) juga membahas hilirisasi kelapa sawit sebagai komoditas strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Hilirisasi sawit, melalui penguatan ekosistem industrialisasi dan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, ditargetkan akan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,77 miliar dolar AS dan menyerap 6.323 tenaga kerja dalam lima tahun ke depan.
Menteri Rachmat juga menekankan pentingnya peran BPDPKS dalam mendukung hilirisasi dengan alokasi dana yang seimbang, termasuk untuk riset dan inovasi. Penelitian teknologi rendah karbon dan pengembangan bibit unggul menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing global. "Ini akan membangun fondasi riset yang kuat guna meningkatkan daya saing global," tegasnya.
Keberlanjutan dan Inklusivitas
Selain hilirisasi, pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan inklusivitas dalam pengembangan perkebunan. Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemimpin dalam pembangunan ekonomi hijau. Kolaborasi antara Bappenas dan BPDPKS dianggap krusial untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, memastikan petani kecil juga mendapatkan manfaat dari kemajuan ini. Fokus utama adalah keberlanjutan, inklusi petani kecil, ketertelusuran, dan akurasi data untuk meningkatkan daya saing komoditas Indonesia.
National Dashboard, dengan kemampuannya untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber, akan menjadi alat penting dalam memantau kemajuan dan memastikan keberhasilan strategi ini. Sistem ini akan menjadi pusat informasi yang komprehensif, mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan transparan dalam pengembangan komoditas strategis Indonesia.
Kesimpulan
Dengan diluncurkannya National Dashboard, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global dan memperkuat posisinya sebagai produsen komoditas utama. Inisiatif ini menandai langkah penting dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis data, memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.