Bencana Longsor Bali: 8 Meninggal, BNPB Imbau Kewaspadaan
Bencana longsor di Bali mengakibatkan delapan korban meninggal di dua lokasi berbeda; BNPB telah mengevakuasi seluruh jasad dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi lainnya.
Bencana longsor yang terjadi di dua wilayah di Bali telah menyebabkan delapan orang meninggal dunia. Seluruh korban telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan, demikian disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa, 21 Januari 2024.
Empat korban meninggal ditemukan di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, sementara empat lainnya ditemukan di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Pencarian jasad korban di Desa Pikat, yang dimulai setelah bencana terjadi pada Minggu, 19 Januari, sempat terhambat cuaca buruk. Dua korban ditemukan pada hari Minggu, sementara dua lainnya ditemukan pada Senin, 20 Januari.
Proses evakuasi di Desa Ubung Kaja, yang dilanda longsor pada Senin pagi, berjalan lebih cepat. Keempat korban ditemukan beberapa jam setelah operasi pencarian dimulai. Selain korban meninggal, tujuh orang selamat dari kedua lokasi bencana dan mendapatkan perawatan medis atas luka-luka yang dideritanya.
BNPB juga melaporkan masih ada dua orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian di kedua lokasi tersebut. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya mengingat curah hujan yang tinggi berpotensi memicu longsor dan banjir bandang.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. BNPB memberikan panduan kepada masyarakat untuk mengungsi jika hujan deras berlangsung lebih dari dua jam, terutama bagi mereka yang tinggal di lereng tebing atau bantaran sungai. Pemerintah daerah juga didorong untuk secara berkala memantau aliran sungai, saluran irigasi, drainase, dan tebing untuk mencegah potensi bencana. Langkah-langkah mitigasi seperti pembersihan aliran sungai yang tersumbat, serta perbaikan retakan pada tanggul dan tebing, sangat penting untuk dilakukan.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah rawan longsor. Kerja sama antara BNPB, tim SAR gabungan, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat krusial dalam penanganan bencana dan meminimalisir dampaknya. Informasi terkini dan langkah-langkah pencegahan akan terus diinformasikan oleh BNPB.