Warga Bima Meninggal Tertimbun Longsor, Delapan Orang Masih Hilang
Burhan, warga Desa Nunggi, Bima, ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsor pada Minggu (2/2); delapan orang lainnya masih dinyatakan hilang.
![Warga Bima Meninggal Tertimbun Longsor, Delapan Orang Masih Hilang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140103.274-warga-bima-meninggal-tertimbun-longsor-delapan-orang-masih-hilang-1.jpg)
Seorang warga Desa Nunggi, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor. Korban, bernama Burhan, ditemukan Senin pagi, 2 Februari 2024, setelah bencana yang terjadi sehari sebelumnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, membenarkan informasi tersebut. "Korban ditemukan pagi ini dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor," ujar Huda kepada Antara.
Proses evakuasi korban cukup sulit karena tubuh Burhan tertimbun lumpur sisa banjir dan longsor. "Saat ini warga masih berupaya mengevakuasi korban, karena tubuhnya tertimbun lumpur yang terbawa banjir," jelas Huda. Bencana longsor ini juga menyebabkan beberapa warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Berdasarkan data terbaru dari BPBD Kabupaten Bima, total warga yang hilang akibat bencana di Kecamatan Wera berjumlah delapan orang, bukan sembilan seperti pemberitaan sebelumnya. Dua orang di antaranya, termasuk Burhan, telah ditemukan meninggal dunia. Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap enam orang lainnya yang masih hilang.
Huda mengungkapkan bahwa Burhan ditemukan tertimbun longsor saat sedang berada di kebun. "Korban yang meninggal tertimbun tanah longsor itu sedang berada di kebun saat longsor terjadi. Makanya, warga harus lebih berhati-hati untuk melakukan aktivitasnya di lahan," imbau Huda.
BPBD Kabupaten Bima mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Imbauan ini khususnya ditujukan bagi warga yang bermukim di daerah perbukitan dan bantaran sungai. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama untuk meminimalisir dampak bencana selanjutnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan longsor. Upaya pencegahan dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk melindungi keselamatan warga.