DPRD NTB Desak Respon Cepat Bencana Banjir Bima
DPRD NTB mendesak Pemprov NTB untuk segera tanggap terhadap bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bima yang telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, serta mengkritik pejabat yang melakukan touring saat bencana terjadi.
![DPRD NTB Desak Respon Cepat Bencana Banjir Bima](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140054.228-dprd-ntb-desak-respon-cepat-bencana-banjir-bima-1.jpg)
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (2/2). Akibatnya, sejumlah rumah hanyut dan delapan warga dilaporkan hilang. Tragedi ini mendorong Ketua Komisi IV DPRD NTB, Hamdan Kasim, untuk mendesak pemerintah provinsi agar segera bertindak.
Respon Cepat Diperlukan
Hamdan Kasim, mewakili Komisi IV DPRD NTB, menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa atas korban jiwa. Ia menekankan perlunya respon cepat dari Pemprov NTB melalui BPBD, PUPR, dan Dinas Sosial. Penanganan korban dan perbaikan infrastruktur yang rusak menjadi prioritas utama. Bahkan, ia menyarankan agar dinas terkait untuk sementara berkantor di Bima agar penanganan bencana lebih efektif dan cepat.
Kritik Touring Pejabat
Lebih lanjut, Hamdan Kasim menyayangkan sejumlah pejabat Pemprov NTB yang melakukan touring sepeda motor di saat bencana terjadi. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak sensitif dan seharusnya dihindari mengingat situasi darurat yang terjadi. Meskipun Pemprov telah mengirimkan bantuan dan tim, touring dinilai tidak tepat dan perlu dihentikan. Prioritas utama adalah keselamatan warga yang terdampak bencana.
Korban Jiwa dan Pencarian
Banjir bandang dan tanah longsor di Nanga Wera dan Wora menyebabkan beberapa rumah hanyut dan delapan warga hilang. Tim gabungan bersama warga telah melakukan pencarian. Hingga Senin (3/2) pagi, dua korban ditemukan meninggal dunia: Burhan dari Desa Nunggi dan Herman dari Desa Wora. Pencarian korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari warga, BPBD Kabupaten Bima, TNI, dan Polri. Kondisi cuaca di Bima masih belum stabil, dengan potensi hujan deras yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bima menuntut respon cepat dan tepat dari pemerintah. Selain bantuan dan evakuasi, penting untuk memperhatikan aspek sensitivitas dan kepedulian terhadap masyarakat yang sedang berduka dan menghadapi kesulitan. Semoga pencarian korban dapat segera diselesaikan dan proses pemulihan dapat berjalan lancar.