Bentrokan Pendukung Paslon Puncak Jaya: Satu Tewas, Puluhan Luka, dan Rumah Terbakar
Pertikaian antar pendukung pasangan calon Bupati Puncak Jaya di Mulia mengakibatkan satu korban jiwa, puluhan luka-luka, dan rumah terbakar; aparat keamanan berupaya meredakan situasi.

Seorang warga dilaporkan tewas akibat bentrokan antara pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Peristiwa berdarah ini terjadi pada Senin, 3 Maret 2024, dan menyebabkan korban jiwa serta puluhan luka-luka. Insiden ini merupakan eskalasi dari pertikaian yang telah berlangsung sejak awal Februari, menandai babak baru konflik pasca-Pilkada Serentak 2024.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan insiden tersebut. "Memang benar pertikaian kembali terjadi di sekitar Kota Mulia," ujarnya di Jayapura, Selasa. Ia menjelaskan bahwa kerusuhan bermula dari penganiayaan terhadap seorang pendukung salah satu pasangan calon di Jalan Poros Kuburan Tujuh, yang kemudian memicu reaksi balas dendam dari kubu lainnya.
Konflik ini telah menimbulkan dampak yang signifikan. Selain satu korban jiwa, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, dan sejumlah rumah warga dilaporkan terbakar. Aparat keamanan gabungan dari Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714 Puncak Jaya dikerahkan untuk meredakan situasi dan mencegah terjadinya eskalasi lebih lanjut. Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, berharap agar aksi saling serang tidak terulang kembali.
Kronologi Bentrokan dan Dampaknya
Berdasarkan data yang dihimpun, pertikaian antar pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya telah berlangsung sejak awal Februari. Insiden terbaru ini menambah daftar korban menjadi tiga orang meninggal dunia, 178 orang luka-luka, dan 88 rumah terbakar. Kerusuhan ini menunjukkan betapa memanasnya situasi politik pasca-Pilkada di wilayah tersebut.
Aksi saling serang berawal dari kematian seorang pendukung salah satu pasangan calon akibat penganiayaan. Jenazah kemudian dibawa ke posko pendukung, yang kemudian memicu kemarahan dan serangan balasan dari kubu lawan. Kedua kelompok terlibat bentrokan besar yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan harta benda.
Polisi dan TNI berupaya keras meredam konflik dan mengamankan kedua kelompok yang bertikai. Namun, situasi tetap mencekam dan rawan akan terjadinya bentrokan susulan. Aparat keamanan tetap siaga untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut.
Latar Belakang Pilkada Puncak Jaya dan Rekapitulasi Suara
Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Puncak Jaya diikuti oleh dua pasangan calon: Yuni Wonda-Mus Kogoya dan Miren Kogoya-Wendi. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), dilakukan rekapitulasi penghitungan suara ulang di 22 distrik. Empat distrik lainnya, yaitu Mulia, Lumo, Tingginambut, dan Gurage, tidak termasuk dalam rekapitulasi ulang.
Proses perhitungan ulang suara akan dilaksanakan oleh KPU RI di Jakarta. Hasilnya akan menentukan siapa yang berhak memimpin Kabupaten Puncak Jaya periode berikutnya. Namun, konflik yang terjadi telah menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya proses tersebut dan stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Situasi ini menuntut langkah-langkah cepat dan tegas dari pemerintah dan aparat keamanan untuk meredakan konflik, mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut, dan memastikan proses perhitungan suara ulang berjalan lancar dan aman.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kondusifitas dan keamanan dalam setiap proses demokrasi. Semua pihak harus berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai dan menghormati hasil proses demokrasi yang telah ditetapkan.