Brimob Timika Perkuat Pengamanan di Puncak Jaya Pasca Bentrok Pilkada
20 personel Brimob dari Timika ditugaskan ke Puncak Jaya, Papua Tengah, untuk memperkuat pengamanan menyusul dua insiden bentrokan antar pendukung paslon Pilkada yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Dua insiden bentrokan antar pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan harta benda. Untuk mengatasi situasi ini, 20 personel Brimob dari Timika, Kabupaten Mimika, telah dikirim untuk memperkuat pengamanan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Kehadiran mereka diharapkan dapat meredakan ketegangan dan mencegah terjadinya bentrokan susulan.
Penguatan Keamanan di Puncak Jaya
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, membenarkan informasi tersebut. Dalam keterangannya Minggu petang, beliau menyatakan bahwa personel Brimob telah tiba di Mulia dan bergabung dengan anggota Polres Puncak Jaya. "Anggota Brimob ini telah berada di Mulia dan bergabung dengan anggota lainnya di Mapolres Puncak Jaya," ujar Kapolres Kuswara.
Bentrokan pertama terjadi pada tanggal 5 Februari 2025, dan yang kedua pada tanggal 12 Februari 2025. Kedua peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia, 163 orang terluka, dan 55 rumah terbakar. Kerusuhan ini dipicu oleh persaingan ketat antara dua pasangan calon dalam Pilkada Serentak 2024.
Upaya Pencegahan Bentrokan Susulan
TNI-Polri, bersama pemerintah daerah dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, gencar melakukan imbauan agar pendukung kedua paslon menahan diri dan menghindari aksi saling serang. Upaya persuasif ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerusakan harta benda lebih lanjut. Situasi keamanan di Puncak Jaya memang masih rawan pasca bentrokan tersebut.
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, turut turun tangan langsung ke Mulia untuk memimpin upaya pengamanan. Kehadiran beliau menunjukkan keseriusan aparat keamanan dalam menangani situasi ini dan mencegah terjadinya eskalasi konflik. Langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat Puncak Jaya.
Paslon Pilkada Puncak Jaya
Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Puncak Jaya diikuti oleh dua pasangan calon. Pasangan pertama adalah Yuni Wonda-Mus Kogoya, dan pasangan kedua adalah Miren Kogoya-Wendi. Persaingan ketat antara kedua pasangan ini diduga menjadi pemicu utama terjadinya bentrokan antar pendukung.
Kesimpulan
Pengerahan personel Brimob dari Timika ke Puncak Jaya merupakan langkah strategis untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Semoga kehadiran mereka dapat membantu meredakan ketegangan dan mencegah terjadinya bentrokan susulan. Upaya bersama dari TNI-Polri, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif di Puncak Jaya pasca Pilkada.
Situasi keamanan di Puncak Jaya tetap menjadi perhatian serius. Langkah-langkah preventif dan represif terus dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik serupa di masa mendatang. Harapannya, masyarakat Puncak Jaya dapat kembali hidup dalam kedamaian dan keamanan.