Bentrokan Puncak Jaya: Sembilan Tewas, Ratusan Luka, dan Kerugian Besar
Pertikaian antar pendukung paslon di Puncak Jaya mengakibatkan sembilan orang meninggal, ratusan luka-luka, dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

Tragedi berdarah terjadi di Puncak Jaya, Papua Tengah. Bentrokan antar pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati telah menewaskan sembilan orang dan melukai 428 lainnya. Peristiwa yang dimulai sejak 5 Februari ini juga mengakibatkan kerusakan besar terhadap infrastruktur dan memaksa ribuan warga mengungsi. Insiden ini terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, dan melibatkan dua kelompok pendukung paslon yang berbeda dalam Pilkada setempat.
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, mengungkapkan bahwa pertikaian tersebut telah menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan. Sebanyak 179 bangunan dibakar, termasuk satu gedung Sekolah Dasar (SD) Pruleme dan satu kantor balai desa Trikora. Selain itu, 28 unit kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, juga menjadi sasaran amuk massa. Akibatnya, 1.933 warga terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi, termasuk Markas Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714 Puncak Jaya.
Aparat keamanan gabungan TNI-Polri bergerak cepat untuk meredakan situasi dan mengembalikan ketertiban. Razia besar-besaran dilakukan untuk menyita senjata tajam tradisional dan senjata api jenis senapan angin. Upaya penegakan hukum juga dilakukan dengan penangkapan enam kepala perang yang diduga sebagai dalang di balik bentrokan tersebut. "Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan dan apabila terbukti sebagai penanggung jawab ataupun kepala perang maka akan ditetapkan sebagai tersangka," tegas Brigjen Pol Alfred Papare.
Kerugian Materil dan Upaya Perdamaian
Kerusakan yang ditimbulkan akibat pertikaian ini sangat besar. Selain korban jiwa dan luka-luka, kerugian materiil mencapai angka yang signifikan. Pembakaran bangunan, kendaraan, dan fasilitas umum menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat Puncak Jaya. Pemerintah daerah dan aparat keamanan bekerja keras untuk memulihkan situasi dan membantu para pengungsi.
Gubernur Papua Tengah telah melakukan mediasi antara kedua paslon, nomor urut 1 dan nomor urut 2, untuk mencapai kesepakatan damai. Upaya ini diharapkan dapat meredakan tensi dan mencegah terjadinya pertikaian susulan. Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, juga mengimbau masyarakat untuk menghentikan pertikaian dan bagi pendukung paslon yang bukan berdomisili di Kota Mulia agar kembali ke kampung halaman masing-masing.
Pihak kepolisian dan TNI akan terus melakukan razia hingga situasi keamanan kembali kondusif. "Kami dari TNI-POLRI dan Pemerintah Daerah Puncak Jaya akan terus melakukan razia sampai situasi kamtibmas kembali kondusif, dan berharap pertikaian dan pembakaran tidak terjadi kembali karena akan dilakukan penegakan hukum terhadap masyarakat yang melanggar," tegas AKBP Kuswara.
Langkah-langkah Penanganan Konflik
- Penangkapan enam kepala perang yang diduga sebagai aktor utama bentrokan.
- Razia senjata tajam dan senjata api untuk mencegah meluasnya konflik.
- Mediasi antara kedua paslon oleh Gubernur Papua Tengah.
- Imbauan kepada masyarakat untuk menghentikan pertikaian dan kembali ke kampung halaman.
- Penegakan hukum terhadap para pelaku pelanggaran.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan, serta menyelesaikan perbedaan pendapat melalui jalur damai dan dialog. Semoga upaya-upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan dan pemerintah dapat mengembalikan situasi kondusif di Puncak Jaya dan mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang. Pemulihan pasca konflik juga perlu dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak.