BI Perkuat Kebijakan Moneter, Jaga Inflasi di 2025-2026
Bank Indonesia (BI) berkomitmen memperkuat kebijakan moneter untuk menjaga inflasi di tahun 2025 dan 2026 tetap terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali di tahun 2025 dan 2026. Sasarannya adalah inflasi berada di angka 2,5 persen plus minus 1 persen, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Februari 2025 di Jakarta.
Dalam konferensi pers tersebut, Perry Warjiyo mencatat penurunan angka inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025. Inflasi IHK pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76 persen year on year (yoy), angka yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,57 persen (yoy). Penurunan ini terutama disebabkan oleh dampak positif kebijakan diskon tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya kurang dari sama dengan 2.200 VA. Kebijakan ini mendorong deflasi pada komponen administered prices (AP) sebesar 6,41 persen (yoy).
Meskipun demikian, BI tetap waspada. BI menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi makro untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai strategi dan kebijakan yang diterapkan secara terukur dan terencana.
Inflasi Inti dan Volatile Food Terkendali
Inflasi inti tetap terkendali di angka 2,36 persen (yoy). Hal ini sejalan dengan konsistensi suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI-Rate) yang bertujuan untuk mengarahkan ekspektasi inflasi ke arah yang lebih stabil. Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF) juga terkendali di angka 3,07 persen (yoy). Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi yang erat antara Bank Indonesia, Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan keyakinan bahwa inflasi IHK akan tetap terkendali dalam sasaran yang telah ditetapkan. Hal ini didasarkan pada sejumlah faktor, antara lain ekspektasi inflasi yang terjangkar, kapasitas perekonomian yang masih besar, imported inflation yang terkendali berkat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah BI, serta dampak positif perkembangan digitalisasi.
Lebih lanjut, BI memprediksi inflasi VF akan tetap terkendali berkat sinergi pengendalian inflasi yang berkelanjutan antara Bank Indonesia, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah. Kerjasama yang solid ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Langkah-langkah BI dalam Mengendalikan Inflasi
BI telah menerapkan berbagai strategi untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi. Beberapa di antaranya termasuk:
- Penyesuaian suku bunga BI-Rate: BI secara konsisten menyesuaikan suku bunga BI-Rate untuk mengarahkan ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
- Kerjasama dengan TPIP dan TPID: Sinergi yang kuat dengan TPIP dan TPID melalui GNPIP terbukti efektif dalam mengendalikan inflasi pangan di berbagai daerah.
- Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah: Stabilitas nilai tukar Rupiah membantu mengendalikan imported inflation.
- Pemanfaatan teknologi digital: Perkembangan digitalisasi memberikan dampak positif dalam pengendalian inflasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, BI optimis inflasi akan tetap terkendali sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, sehingga perekonomian Indonesia dapat tetap tumbuh secara berkelanjutan.
Ke depan, BI akan terus memantau perkembangan ekonomi secara cermat dan melakukan penyesuaian kebijakan moneter secara tepat dan terukur untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen ini merupakan wujud nyata Bank Indonesia dalam menjaga kesejahteraan masyarakat Indonesia.