BI Tingkatkan Literasi Digital di Wilayah 3T Sulut Lewat Program Peka
Bank Indonesia (BI) gencar meningkatkan kesadaran warga di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) Sulawesi Utara (Sulut) untuk bertransaksi digital melalui program Peduli, Kenali, Adukan (Peka).

Bank Indonesia (BI) terus berupaya memperluas akses dan literasi keuangan digital di seluruh Indonesia. Terbaru, BI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan kesadaran warga di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) untuk bertransaksi digital melalui program Peduli, Kenali, Adukan (Peka). Upaya ini difokuskan di Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan sasaran utama generasi muda yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam adopsi transaksi digital yang aman dan bertanggung jawab.
Kepala BI Perwakilan Sulut, Andry Prasmuko, menjelaskan bahwa sosialisasi program Peka merupakan langkah penting dalam menghadapi perkembangan pesat sistem pembayaran digital. "Sejalan perkembangan digitalisasi sistem pembayaran, kami juga memperkenalkan Peka kepada warga Kabupaten Kepulauan Talaud," ujar Andry di Manado, Senin (6/5). Inisiatif ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko dan penipuan yang seringkali menyertai transaksi digital yang kurang terawasi.
Program Peka sendiri dirancang untuk meningkatkan tiga aspek penting dalam literasi keuangan digital: kepedulian, pengenalan, dan pengaduan. BI menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk peduli terhadap hak dan kewajiban mereka dalam setiap transaksi, mengenali layanan keuangan yang aman dan terpercaya, serta berani mengadukan setiap potensi penyalahgunaan atau penipuan yang mereka temui. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem transaksi digital yang sehat dan melindungi konsumen.
Sosialisasi Program Peka di Kepulauan Talaud
Sosialisasi program Peka di Kabupaten Kepulauan Talaud menyasar generasi muda sebagai target utama. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa generasi muda lebih adaptif terhadap teknologi dan memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak adopsi transaksi digital yang bertanggung jawab. Materi sosialisasi meliputi pemahaman tentang berbagai jenis transaksi digital, identifikasi layanan keuangan yang aman, serta prosedur pengaduan jika terjadi masalah. BI berharap, melalui program ini, masyarakat di Kepulauan Talaud dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan aman.
BI juga menekankan pentingnya memahami risiko dan manfaat dari setiap produk dan jasa keuangan digital. Masyarakat diimbau untuk teliti dalam memilih layanan dan memahami ketentuan serta prosedur yang berlaku sebelum melakukan transaksi. Dengan demikian, mereka dapat menghindari potensi kerugian akibat kurangnya pengetahuan dan kewaspadaan. Sosialisasi ini juga memberikan informasi mengenai saluran pengaduan yang resmi dan dapat diakses oleh masyarakat.
Selain sosialisasi, BI juga berencana untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat di Kepulauan Talaud agar lebih mahir dalam menggunakan layanan keuangan digital. Pendampingan ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengatasi kendala teknis dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam bertransaksi secara digital. Dengan demikian, program Peka tidak hanya sekedar memberikan informasi, tetapi juga memberikan dukungan praktis bagi masyarakat.
Pentingnya Literasi Digital dalam Menghadapi Era Digital
Di era digital saat ini, literasi digital menjadi sangat penting untuk melindungi masyarakat dari berbagai potensi risiko. Kemampuan untuk mengenali dan menghindari penipuan, memahami ketentuan layanan, serta melaporkan masalah yang terjadi merupakan hal krusial dalam bertransaksi secara digital. Program Peka hadir sebagai solusi untuk mengatasi kesenjangan literasi digital dan melindungi masyarakat, khususnya di wilayah 3T yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap informasi dan edukasi keuangan.
BI berkomitmen untuk terus mengembangkan program Peka dan memperluas jangkauannya ke berbagai wilayah di Indonesia. Tujuan utama adalah untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah 3T, dapat menikmati manfaat dari perkembangan teknologi digital tanpa harus khawatir terhadap risiko yang mungkin terjadi. Dengan demikian, BI berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan inklusi keuangan yang lebih luas dan merata di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, BI menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam mendukung program Peka. Kerjasama yang erat antara berbagai pihak diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini dalam meningkatkan literasi digital dan melindungi konsumen di wilayah 3T. Dengan adanya dukungan dan kerjasama yang solid, diharapkan program Peka dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai penutup, upaya BI dalam meningkatkan kesadaran warga 3T di Sulut untuk bertransaksi digital melalui program Peka merupakan langkah strategis dalam menghadapi era digital. Program ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga memberikan perlindungan bagi masyarakat dari potensi risiko dan penipuan. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan program ini dapat membantu masyarakat memanfaatkan teknologi digital secara aman dan bertanggung jawab.