BI Kaltim dan OJK Kaltimra Perkuat Edukasi Keuangan Digital
Bank Indonesia Kaltim dan Otoritas Jasa Keuangan Kaltimra berkolaborasi memperkuat edukasi keuangan digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Kalimantan Timur, ditandai dengan peningkatan pengguna QRIS.
![BI Kaltim dan OJK Kaltimra Perkuat Edukasi Keuangan Digital](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140058.384-bi-kaltim-dan-ojk-kaltimra-perkuat-edukasi-keuangan-digital-1.jpeg)
Bank Indonesia (BI) Kaltim dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltimra bergabung tangan memperkuat edukasi keuangan digital di Kalimantan Timur. Langkah kolaboratif ini diumumkan Senin lalu di Samarinda, bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Peningkatan adopsi transaksi digital menjadi fokus utama kerja sama ini.
Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto, menjelaskan komitmen bersama OJK Kaltimra dalam penguatan literasi dan edukasi keuangan. Program ini mencakup inklusi keuangan, perlindungan konsumen, Cinta Bangga Paham Rupiah (Prupiah), dan terutama, keuangan digital. Edukasi yang masif dan kolaboratif ini diharapkan mendorong inovasi dalam digitalisasi pembayaran dan meningkatkan akseptasi penggunaan metode pembayaran digital.
Kerja sama ini juga berfokus pada peningkatan akses pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ketahanan pangan. Budi Widihartanto optimistis peningkatan penggunaan keuangan digital akan berdampak positif dalam jangka panjang. Ia menjabarkan sejumlah manfaat transaksi digital, seperti penghematan waktu, pengurangan risiko membawa uang tunai, serta peningkatan keamanan transaksi.
Data menunjukan peningkatan signifikan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kalimantan Timur. Pada triwulan III 2024, tercatat 779.000 pengguna dan 560.000 merchant yang menggunakan QRIS. Angka ini meningkat dibandingkan triwulan II (760.563 pengguna) dan triwulan I (744.469 pengguna). Kenaikan ini merupakan hasil dari sosialisasi dan kolaborasi intensif antara BI Kaltim, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait.
Sukses program QRIS mendorong BI Kaltim untuk memperkuat kolaborasi dengan OJK Kaltimra. Ke depannya, sinergi antara Bank Indonesia, OJK, perbankan, dan pemerintah daerah akan terus ditingkatkan demi memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menciptakan masa depan keuangan dan ekonomi yang lebih kokoh dan bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Budi Widihartanto juga menekankan stabilitas sistem keuangan di Kalimantan Timur yang tetap kondusif di tengah tantangan ekonomi global dan nasional. Stabilitas sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada pada angka 1,65 persen, bahkan cenderung menurun hingga mencapai 1,08 persen, menunjukkan ketahanan sektor keuangan daerah.
Kesimpulannya, kolaborasi BI Kaltim dan OJK Kaltimra dalam memperkuat edukasi keuangan digital merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Peningkatan penggunaan QRIS dan stabilitas sektor keuangan menjadi indikator positif dari upaya tersebut. Ke depannya, sinergi antar berbagai pemangku kepentingan akan terus diperkuat untuk mencapai tujuan tersebut.