BI dan Lanud Tarakan Sosialisasikan Cinta Rupiah: Jaga Kedaulatan Ekonomi di Kaltara
Bank Indonesia (BI) Kaltara dan Lanud Tarakan berkolaborasi mengedukasi 150 peserta tentang Cinta Bangga Paham Rupiah, QRIS, dan keamanan digital untuk memperkuat ekonomi Kaltara.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Lanud Anang Busra Tarakan menggelar sosialisasi 'Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah' pada Rabu, 19 Februari 2024 di Tarakan. Sosialisasi ini bertujuan memperkuat sinergi dan edukasi kepada kurang lebih 150 peserta, termasuk personel Lanud Anang Busra, organisasi Persatuan Istri Anggota TNI Angkatan Udara, Satuan Radar, serta jajaran pimpinan kedua institusi. Kegiatan ini mencakup edukasi tentang QRIS, perlindungan konsumen, dan pentingnya menjaga kedaulatan rupiah.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltara, Hasiando G Manik, menekankan pentingnya sinergi antara BI dan seluruh mitra kerja, termasuk TNI AU, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltara. Ia menjelaskan bahwa BI berkomitmen menjaga ketersediaan mata uang rupiah yang layak edar, kelancaran transaksi, dan perluasan penggunaan QRIS, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan digital. "Bank Indonesia harus terus bersinergi dengan seluruh mitra kerja untuk memastikan ketersediaan mata uang rupiah layak edar, kelancaran transaksi, dan digitalisasi pembayaran melalui kedaulatan rupiah di perbatasan," ujar Hasiando.
Hasiando juga menyoroti peran penting TNI AU dan BI dalam menjaga kedaulatan negara. TNI AU menjaga kedaulatan wilayah udara, sementara BI menjaga kedaulatan rupiah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kaltara.
Penguatan Sinergi dan Edukasi CBP Rupiah
Komandan Pangkalan Udara Anang Busra, Kolonel Pnb Bagus Hariyadi, mengapresiasi sosialisasi ini dan menyampaikan pesan agar seluruh personel Lanud Anang Busra meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dan potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI).
Sosialisasi menghadirkan empat materi utama dari Bank Indonesia. Materi pertama menjelaskan peran, tujuan, dan kedudukan Bank Sentral dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Materi kedua, CBP Rupiah, mengajarkan peserta cara mengenali keaslian uang rupiah dengan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) dan cara merawat uang dengan prinsip 5J (jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi).
Materi ketiga berfokus pada edukasi QRIS, memberikan pemahaman tentang transaksi digital yang aman. BI menyampaikan data transaksi QRIS di Kaltara pada 2024 mencapai 5.298.424 transaksi, dengan 121.437 pengguna dan 95.369 merchant. Transaksi QRIS kini juga dapat dilakukan antarnegara di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Singapura, dan Malaysia.
Materi terakhir, sosialisasi perlindungan konsumen yang disampaikan bersama BPD Kaltimtara, mengingatkan peserta untuk waspada terhadap kejahatan di media sosial.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Kaltara
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kaltara tentang pentingnya menjaga kedaulatan rupiah dan keamanan transaksi digital. Dengan sinergi antara BI dan Lanud Anang Busra, diharapkan pengetahuan dan pemahaman prajurit Lanud Anang Busra terkait ekonomi dan keuangan digital semakin meningkat. Kolaborasi ini juga memperkuat komitmen bersama dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan di Kaltara.
Kegiatan ini ditutup dengan optimisme atas dampak positif sinergi antara Bank Indonesia dan Lanud Anang Busra Tarakan bagi masyarakat Kaltara. Sosialisasi ini bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga memperkuat kerja sama antar lembaga dalam menjaga perekonomian daerah.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang CBP Rupiah, QRIS, dan keamanan digital, diharapkan masyarakat Kaltara dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari kejahatan ekonomi digital. Penguatan sinergi ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan di perbatasan.