BNN Ungkap 14 Kasus Peredaran Narkoba di Indonesia, Total Barang Bukti Capai Satu Triliun Rupiah!
Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap 14 kasus peredaran narkoba di Indonesia pada Februari 2025, dengan total barang bukti mencapai satu triliun rupiah.

Jakarta, 3 Maret 2025 - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap 14 kasus peredaran gelap narkotika sepanjang Februari 2025. Pengungkapan ini melibatkan berbagai jenis narkotika, mulai dari ganja dan sabu-sabu hingga ekstasi, yang diselundupkan dari berbagai jalur, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Operasi ini merupakan bagian dari program kerja Satgas Pemberantasan Narkoba yang dibentuk oleh Menko Polkam Budi Gunawan.
Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, dalam jumpa pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin, menyatakan komitmen BNN dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. "BNN bersama instansi terkait konsisten dan serius dalam menuntaskan permasalahan narkotika di Tanah Air," tegas Komjen Pol. Marthinus.
Berbagai operasi gabungan telah dilakukan untuk mengungkap jaringan peredaran gelap narkotika ini. Sebagian besar penangkapan dilakukan saat para pelaku mengirimkan narkoba melalui jalur darat menggunakan mobil pribadi. Petugas juga menggerebek gudang penyimpanan ekstasi dan beberapa ruko yang digunakan untuk menyimpan sabu-sabu.
Pengungkapan Kasus dan Penangkapan Tersangka
Ke-14 kasus peredaran narkotika ini melibatkan 37 tersangka dari berbagai jaringan. Para tersangka memiliki peran yang beragam, mulai dari menjaga gudang penyimpanan narkoba hingga mengantar barang haram tersebut ke Pulau Jawa. Barang bukti yang berhasil disita sangat signifikan dan beragam.
Rincian barang bukti yang disita antara lain 201.290,22 gram sabu-sabu, 894.330 gram ganja, dan 303.188 butir ekstasi (setara dengan 115.211,65 gram). Selain itu, petugas juga menyita 16 unit kendaraan roda empat, 4 unit kendaraan roda dua, dan sebuah kapal tradisional.
"Total barang bukti jika diestimasikan berjumlah satu triliun rupiah," ungkap Komjen Pol. Marthinus. Besarnya nilai barang bukti ini menunjukkan skala besar operasi peredaran narkoba yang berhasil diungkap oleh BNN.
Tuntutan Hukum Maksimal
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya berat, yaitu hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
Komjen Pol. Marthinus berharap agar proses hukum berjalan maksimal. "Kami berharap lewat tuntutan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dan jajaran dan lewat keyakinan para hakim, hukuman akan maksimal, ya paling tidak hukuman mati," harapnya. Hal ini menunjukkan keseriusan BNN dalam memberikan efek jera kepada para pelaku peredaran narkoba.
Pengungkapan kasus ini menunjukkan keberhasilan BNN dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Namun, upaya ini membutuhkan kerja sama dan sinergi yang berkelanjutan dari berbagai pihak untuk menciptakan Indonesia yang bebas dari narkoba.