Kejari Pasaman Terima 6 Tersangka Sindikat Ganja 514 Kg dari BNN
Kejaksaan Negeri Pasaman menerima enam tersangka dan 514,2 kg ganja dari BNN Sumbar; para tersangka terancam hukuman mati.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Pasaman, Sumatera Barat, resmi menerima enam tersangka kasus narkotika dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat. Para tersangka merupakan bagian dari sindikat narkoba yang mengedarkan ganja dalam jumlah besar. Penyerahan yang berlangsung di Lubuk Sikaping pada 14 Februari ini menandai dimulainya proses hukum terhadap para pelaku.
Para Tersangka dan Peran Mereka
Keenam tersangka, yang langsung ditahan di Rutan Kelas IIB Lubuk Sikaping selama 20 hari, memiliki peran berbeda dalam sindikat ini. Muhammad Rijalta (29) dari Tanah Datar berperan sebagai pemesan ganja. Samsul Bahri (41) dan Hasimi (32), warga Gayo Lues, Aceh, bertindak sebagai penyedia ganja. Prima Hidayat (28) dan Zulfi Rahmad Wanda (28), juga dari Tanah Datar, bertugas membawa ganja dari Aceh. Terakhir, Randi Yufelianda (27) dari Bukittinggi membantu Rijalta dalam pengangkutan ganja.
Barang Bukti yang Diamankan
Operasi pengungkapan kasus ini menghasilkan barang bukti yang signifikan. BNN menyita 497 paket ganja dengan berat total 514,2 kilogram. Sebanyak 41 gram ganja disisihkan untuk uji laboratorium, 1,1 kilogram untuk keperluan persidangan, dan sisanya dimusnahkan pada 31 Oktober 2024. Selain ganja, dua unit kendaraan roda empat yang digunakan untuk mengangkut narkotika juga disita sebagai barang bukti.
Proses Hukum dan Ancaman Pidana
Setelah pemeriksaan singkat oleh jaksa penuntut umum, keenam tersangka ditahan. Perkara ini akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping untuk disidangkan. Para tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat (2) jo pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya berat, yaitu hukuman mati.
Kesimpulan
Pengungkapan kasus sindikat ganja ini menunjukkan komitmen penegak hukum dalam memberantas peredaran narkotika. Jumlah ganja yang disita dan ancaman hukuman yang berat terhadap para tersangka diharapkan dapat memberikan efek jera dan menekan peredaran narkoba di Sumatera Barat. Proses persidangan akan menjadi langkah selanjutnya dalam mengungkap jaringan sindikat ini secara lebih luas.