BNN Umumkan 6 DPO Kasus Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Ancaman Hukuman Mati!
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengumumkan enam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait 14 kasus peredaran narkoba dari Sumatera ke Jawa, dengan ancaman hukuman mati bagi para tersangka.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia secara resmi mengumumkan enam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba dari Sumatera menuju Pulau Jawa. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukum, dalam jumpa pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin, 3 Maret 2025.
Keenam DPO tersebut terlibat dalam 14 kasus peredaran narkoba yang berhasil diungkap BNN sepanjang Februari 2025. Pengungkapan kasus ini melibatkan 37 tersangka yang telah ditangkap, sebagian besar berperan sebagai kurir atau perantara dalam jalur distribusi narkoba dari Sumatera ke Jawa melalui jalur darat. Kepala BNN menekankan komitmen untuk menangkap para DPO dan menuntut hukuman maksimal, termasuk hukuman mati bagi para pelaku.
"Kami akan publikasikan DPO berdasarkan 14 kasus yang dirilis," tegas Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukum, dalam jumpa pers tersebut. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan BNN dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia dan mengejar para pelaku hingga ke luar negeri.
Daftar Nama DPO dan Perannya
Keenam DPO yang identitasnya telah dipublikasikan oleh BNN memiliki peran yang berbeda-beda dalam jaringan peredaran narkoba ini. Ridwan alias Alang alias Aleng alias Marko berperan sebagai pengendali kurir sabu yang disembunyikan dalam tangki mobil Pajero Sport. Ismet Lubis berperan sebagai pengendali kurir dalam kasus peredaran ganja di Medan.
Munzir Sulaiman alias Sulaiman alias Tengku Brahim diketahui sebagai pemilik barang dan pengendali kurir, menggunakan mobil mewah untuk mengangkut sabu. Nafsiah berperan sebagai penjaga gudang sabu di Jambi, menggunakan mobil Fortuner warna putih. Sementara itu, Muhammad Faturahman alias Fatur alias Boy Mayer Edward alias Badboy terlibat dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil dari bisnis narkotika.
Anton Widodo merupakan DPO terakhir yang diumumkan. Ia berperan sebagai pengendali kurir, pemilik narkoba, dan juga terlibat dalam TPPU dari hasil penjualan narkoba. Keragaman peran para DPO ini menunjukkan kompleksitas jaringan peredaran narkoba yang beroperasi di Indonesia.
Kerjasama Internasional untuk Penangkapan DPO
Kepala BNN menjelaskan bahwa mayoritas DPO melarikan diri ke Malaysia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia untuk proses penangkapan para buronan tersebut. Kerja sama internasional ini menjadi langkah penting dalam upaya memberantas jaringan peredaran narkoba lintas negara.
Proses ekstradisi dan kerja sama internasional ini menandakan komitmen serius BNN dan pemerintah Indonesia dalam memberantas kejahatan transnasional. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antar negara dalam menghadapi masalah peredaran narkoba yang semakin kompleks dan meluas.
Pasal dan Ancaman Hukuman
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman yang dihadapi sangat berat, yaitu hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
"Kami berharap lewat tuntutan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dan jajaran dan lewat keyakinan para hakim, hukuman akan maksimal, ya paling tidak hukuman mati," harap Kepala BNN. Pernyataan ini menunjukkan harapan BNN agar pengadilan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku kejahatan narkoba.
Dengan terungkapnya 14 kasus ini dan penangkapan 37 tersangka, BNN menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Namun, masih ada enam DPO yang harus ditangkap untuk melengkapi proses penegakan hukum. Upaya penangkapan para DPO dan kerja sama internasional akan terus dilakukan untuk memastikan keadilan ditegakkan dan peredaran narkoba dapat ditekan.