BNPB Tebar 2 Ton Garam untuk Kendalikan Hujan di Lampung dan Jateng
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menebar dua ton garam ke awan di Lampung dan Jawa Tengah untuk mengurangi intensitas hujan guna penanganan darurat banjir dan tanah longsor yang telah mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil menyebar dua ton garam ke awan di langit Lampung dan Jawa Tengah pada Jumat, 24 Januari 2024. Langkah ini diambil sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda kedua provinsi tersebut. Operasi modifikasi cuaca ini diharapkan mampu mengurangi intensitas hujan yang menjadi penyebab utama bencana.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa penyemaian garam, atau Natrium Klorida (NaCl), bertujuan untuk mengendalikan curah hujan. Operasi ini dimulai Kamis (23/1) dan direncanakan berlangsung hingga Sabtu (25/1). Harapannya, hujan deras dapat dialihkan dari daerah terdampak ke wilayah laut, sehingga meminimalisir kerusakan lebih lanjut.
Hujan deras yang terjadi selama sepekan terakhir di Lampung dan Jawa Tengah telah mengakibatkan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor antara tanggal 20-22 Januari. Tim gabungan di lapangan masih melakukan evakuasi warga, pendataan korban, dan pendistribusian bantuan logistik.
Dampak Bencana di Lampung: Berdasarkan data BNPB, banjir di Lampung melanda lima kabupaten/kota, mengakibatkan kerusakan signifikan. Di Bandarlampung, 14.842 rumah terdampak dan dua orang meninggal dunia. Kerusakan infrastruktur juga terjadi di beberapa daerah seperti di Kabupaten Lampung Tengah (264 rumah dan 2 jembatan rusak, 81 hektare lahan terdampak), Pringsewu (629 warga mengungsi), Lampung Timur (2.183 warga mengungsi, 4.456,4 hektare sawah terendam), dan Lampung Selatan (18 rumah rusak, 146 hektare sawah terendam).
Dampak Bencana di Jawa Tengah: Di Jawa Tengah, hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Kendal, Batang, dan Demak. Bencana ini menimbulkan dampak yang signifikan, termasuk kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi. Lebih dari 30 ribu warga terdampak, dengan total korban jiwa hingga Kamis (23/1) mencapai 22 orang (termasuk seorang balita), 13 orang luka-luka, dan empat orang masih dinyatakan hilang.
Modifikasi cuaca dengan penyemaian garam merupakan salah satu strategi BNPB dalam mengurangi dampak bencana hidrometeorologi. Metode ini telah diterapkan dalam beberapa operasi sebelumnya dan terbukti efektif dalam mengendalikan curah hujan. BNPB berharap langkah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di Lampung dan Jawa Tengah.
Kesimpulannya, upaya penanggulangan bencana di Lampung dan Jawa Tengah melibatkan berbagai strategi, termasuk modifikasi cuaca dengan teknologi penyemaian garam. BNPB terus berkomitmen dalam penanganan darurat dan pemulihan pasca bencana, dengan prioritas utama keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.