BPJAMSOSTEK Sosialisasikan Jaminan Sosial untuk Atlet Popda Kudus 2025
BPJAMSOSTEK Kudus menyosialisasikan program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada atlet KONI Kudus yang akan berlaga di Popda Kudus 2025 untuk melindungi mereka dari risiko cedera atau kecelakaan selama pertandingan.

Kudus, 14 Februari 2024 - Dalam upaya melindungi para atlet muda berbakat, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus, Jawa Tengah, menggelar sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sasarannya adalah atlet-atlet di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus yang akan berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Pelajar (Popda) Kudus 2025. Inisiatif ini dinilai penting mengingat tingginya risiko cedera dalam cabang olahraga tertentu.
Menjamin Keamanan Atlet Popda Kudus 2025
Ketua KONI Kudus, Sulistiyanto, menyambut baik sosialisasi ini. "Kami sangat mendukung adanya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi semua atlet yang hendak berlaga di Popda Kudus 2025," ujarnya. Beliau menekankan pentingnya perlindungan bagi atlet, terutama mereka yang mengikuti cabang olahraga bela diri, sepak bola, hoki, dan handball yang memiliki risiko cedera tinggi. Program ini menjadi jaring pengaman jika terjadi kecelakaan atau cedera selama pertandingan.
Sulistiyanto juga menambahkan bahwa beberapa atlet KONI Kudus telah merasakan manfaat langsung dari BPJS Ketenagakerjaan. Atlet sepak bola dan bela diri yang mengalami cedera telah mendapatkan jaminan pemulihan cedera hingga sembuh total. Pengalaman positif ini diharapkan dapat mendorong atlet lain untuk mendaftar.
KONI Kudus sendiri telah mengalokasikan anggaran untuk atlet yang mewakili Kudus dalam ajang tingkat provinsi dan nasional. Namun, untuk Popda Kudus, karena penyelenggaraannya oleh pengurus cabang olahraga, biaya keikutsertaan dalam program BPJS Ketenagakerjaan menjadi tanggung jawab masing-masing atlet. Oleh karena itu, KONI Kudus mendorong pengurus cabang olahraga untuk memberikan pemahaman kepada atlet mengenai manfaat program ini.
Dukungan dari Pengurus Cabang Olahraga
M. Arief Assegaf, perwakilan dari Pengcab IPSI Kudus, menyatakan dukungannya terhadap anjuran KONI Kudus. Ia menilai pentingnya perlindungan asuransi bagi atlet Popda 2025 sebagai antisipasi cedera atau kecelakaan. Biaya iuran yang terjangkau, yaitu Rp16.800 untuk dua program (JKK dan JKM), menjadi daya tarik tersendiri.
Hal senada disampaikan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus melalui Kabid Kepesertaan, Deden Rinifiand. Beliau menjelaskan bahwa iuran Rp16.800 tersebut berlaku untuk peserta informal, termasuk atlet Popda. Meskipun iurannya relatif rendah, manfaatnya sangat besar, meliputi perlindungan kecelakaan kerja hingga santunan kematian sebesar Rp42 juta.
Manfaat Nyata Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Deden Rinifiand memberikan contoh nyata manfaat program ini. Pada kejuaraan pencak silat sebelumnya yang diikuti sekitar 700 atlet, tujuh atlet mengalami cedera. Seluruh biaya perawatan hingga atlet tersebut pulih sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan. Ini membuktikan bahwa program ini memberikan perlindungan finansial yang signifikan bagi atlet yang mengalami cedera atau kecelakaan saat bertanding.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi atlet dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Dengan adanya perlindungan ini, atlet dapat fokus pada prestasi tanpa harus khawatir dengan risiko finansial akibat cedera atau kecelakaan selama pertandingan. BPJAMSOSTEK berkomitmen untuk melindungi pekerja Indonesia, termasuk para atlet yang berdedikasi tinggi dalam mengharumkan nama bangsa.