Bulog Banyumas Serap Gabah Petani dengan HPP Baru Rp6.500 per Kg
Bulog Banyumas telah memulai penyerapan gabah petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru sebesar Rp6.500 per kilogram, menargetkan penyerapan 88.000 ton setara beras pada tahun 2025.
![Bulog Banyumas Serap Gabah Petani dengan HPP Baru Rp6.500 per Kg](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230310.952-bulog-banyumas-serap-gabah-petani-dengan-hpp-baru-rp6500-per-kg-1.jpeg)
Purwokerto, 6 Februari 2024 - Perum Bulog Cabang Banyumas telah memulai penyerapan gabah hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah. Penyerapan ini mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru, yang telah dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas, Prawoko Setyo Aji, mengumumkan hal ini di Purwokerto pada Kamis lalu. Ia menjelaskan bahwa meskipun belum memasuki masa panen raya (diprediksi akhir Februari hingga April), Bulog Banyumas sudah mulai menyerap gabah dari petani yang panen lebih awal.
Penyerapan Gabah dan Target Bulog Banyumas
Hingga saat ini, Bulog Banyumas telah berhasil menyerap gabah dan beras sebanyak 644 ton (setara beras). Penyerapan ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025, yang mengubah HPP gabah dan beras. Aturan rafaksi harga gabah pun telah dihapuskan, sehingga Bulog membeli Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga tetap Rp6.500 per kilogram.
Prawoko berharap kebijakan ini akan mendorong penyerapan gabah secara optimal dan meningkatkan semangat petani untuk menjual hasil panen mereka ke Bulog. Bulog Banyumas sendiri menargetkan penyerapan sekitar 88.000 ton setara beras pada tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah.
Strategi Bulog Banyumas dalam Penyerapan Gabah
Optimisme Bulog Banyumas dalam mencapai target tersebut didasari oleh berbagai persiapan yang telah dilakukan. Sosialisasi HPP terbaru kepada petani telah dilakukan, dan delapan Kompleks Pergudangan Bulog Cabang Banyumas, dengan kapasitas total 68.000 ton, siap digunakan sebagai pusat informasi dan penyimpanan cadangan pangan.
Bulog Banyumas juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk memperlancar penyerapan gabah. Mereka bekerja sama dengan gabungan kelompok tani, penggilingan padi, pemerintah daerah (khususnya dinas pertanian), Babinsa (TNI Angkatan Darat), dan pendamping dari Perum Bulog Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ini, Bulog Banyumas telah memiliki 82 mitra kerja, namun mereka masih membuka kesempatan bagi gabungan kelompok tani dan pihak lain yang berminat untuk bergabung. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui kompleks pergudangan terdekat atau Kantor Perum Bulog Cabang Banyumas di Purwokerto.
Dampak Positif Kebijakan HPP Baru
Kenaikan HPP menjadi Rp6.500 per kilogram diharapkan memberikan dampak positif bagi petani. Harga yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan petani dan memberikan insentif bagi mereka untuk meningkatkan produksi. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Dengan strategi yang terencana dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, Bulog Banyumas optimis dapat mencapai target penyerapan gabah dan beras pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan ketahanan pangan nasional.
"Dengan adanya Keputusan Kepala Bapanas terbaru (Keputusan Nomor 14 Tahun 2025, red.) itu, aturan rafaksi harga gabah tidak diberlakukan lagi, sehingga kami membeli GKP dari petani dengan satu harga, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram," jelas Prawoko.