Bulog Sulselbar Incar Serap 350.000 Ton Gabah/Beras Petani di 2025
Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menargetkan penyerapan 350.000 ton gabah dan beras dari petani pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Pangan Pemerintah dan pasar komersial, dengan harga pembelian sesuai aturan pemerintah.

Bulog Sulselbar Optimis Serap Gabah Petani Tahun 2025
Kantor Wilayah Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memasang target tinggi untuk penyerapan hasil panen petani di tahun 2025. Mereka berencana menyerap sebanyak 350.000 ton gabah dan beras. Target ambisius ini diumumkan Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Akhmad Kholisun, di Makassar pada Senin, 20 Januari 2025.
Penyerapan ini dibagi dua. Sebagian untuk memenuhi kewajiban pemerintah (public service obligation/PSO) dalam rangka pengadaan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan pasar komersial. Akhmad Kholisun menjelaskan, target PSO sekitar 250.000 ton, sedangkan target komersial sekitar 100.000 ton. Totalnya, sekitar 350.000 ton setara beras.
Harga dan Mekanisme Pembelian Gabah
Bulog Sulselbar akan mengikuti aturan pemerintah dalam pembelian gabah. Mereka siap membeli sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras yang berlaku sejak 15 Januari 2025. Harga pembelian gabah kering panen (GKP) ditentukan berdasarkan kualitas. Untuk GKP dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen, harga pembelian di tingkat petani adalah Rp6.500 per kilogram. Harga akan disesuaikan jika kualitas gabah di bawah standar.
Jadwal dan Tahapan Penyerapan
Panen raya di Sulselbar diperkirakan berlangsung pada akhir Januari hingga Maret 2025 di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dan pada akhir Februari hingga April 2025 di wilayah lainnya untuk musim tanam pertama (MT1). Bulog akan memanfaatkan momentum ini untuk menyerap gabah dan beras dari petani. Perbandingan penyerapan gabah dan beras ditargetkan 50:50. Bulog akan membeli langsung dari Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Proses Pengeringan dan Penggilingan
Gabah yang dibeli dari petani akan dibawa ke mitra Bulog yang memiliki mesin pengering. Setelah dikeringkan dan diperiksa kualitasnya, gabah akan digiling menjadi beras oleh mitra Bulog lainnya. Bulog kemudian akan mengambil beras tersebut. Ada biaya pengeringan dan penggilingan yang akan dibayarkan kepada mitra Bulog. Besaran biaya ini belum dapat dihitung karena proses penyerapan belum dimulai. Namun, acuan harga GKP di tingkat petani adalah Rp6.500 per kilogram, GKP di penggilingan Rp6.700, GKG (Gabah Kering Giling) Rp8.000 di penggilingan dan Rp8.200 di gudang Bulog.
Capaian Bulog di Tahun 2024
Bulog Sulselbar juga melaporkan capaiannya di tahun 2024. Untuk program PSO, target awal 117.000 ton beras terlampaui menjadi 215.854 ton. Sementara untuk pasar komersial, target 40.636 ton juga melampaui realisasi hingga 107.610 ton. Total realisasi pengadaan beras tahun 2024 mencapai 323.455 ton atau 205,1 persen dari target. Stok beras saat ini cukup untuk sampai tahun 2025.
Kesimpulan
Dengan target penyerapan gabah dan beras yang tinggi dan strategi yang terencana, Bulog Sulselbar optimis dapat menjamin ketersediaan pangan di wilayahnya. Komitmen untuk membeli gabah petani sesuai aturan pemerintah juga menunjukkan upaya untuk mendukung petani dan menjaga stabilitas harga.