Cegah PMI Ilegal: BP2MI Tekankan Peran Semua Pihak
BP2MI menekankan pentingnya pencegahan keberangkatan PMI ilegal pasca insiden penembakan 5 WNI di perairan Malaysia yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
Insiden penembakan lima Warga Negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat (24/1) menjadi sorotan. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka. Kelima WNI tersebut diduga merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal. Atas kejadian ini, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah keberangkatan PMI ilegal.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan BP2MI, Brigjen Pol Dayan Victor Imanuel Blegur, menyampaikan hal tersebut di Pekanbaru pada Rabu (29/1). Ia menekankan bahwa penanganan masalah ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. "Upaya pencegahan harus terus dilakukan," tegasnya. Saat ini, fokus utama BP2MI adalah pemulangan jenazah korban Basri ke Pulau Rupat, Bengkalis.
Menurut Dayan, pencegahan keberangkatan PMI ilegal membutuhkan strategi komprehensif. Hal ini meliputi sosialisasi bahaya menjadi PMI ilegal, upaya pencegahan keberangkatan, serta koordinasi yang erat dengan aparat penegak hukum. Kerjasama ini dinilai krusial untuk menekan angka PMI ilegal dan melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia.
Empat korban luka-luka lainnya saat ini masih menjalani perawatan medis. BP2MI memastikan untuk memberikan pendampingan dan memastikan mereka mendapatkan perawatan yang optimal. Jenazah Basri, salah satu korban yang meninggal dunia, telah tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sekitar pukul 16.00 WIB pada Rabu (29/1). Pihak keluarga telah mendampingi proses pemulangan jenazah.
Kelima korban berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dua orang berasal dari Riau, dua dari Sumatera Utara, dan satu dari Kepulauan Riau. Tragedi ini kembali mengingatkan akan pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap keberangkatan PMI ke luar negeri agar terhindar dari praktik-praktik ilegal yang berisiko membahayakan keselamatan mereka.
BP2MI berkomitmen untuk terus memperkuat upaya pencegahan dan perlindungan PMI. Mereka berharap semua pihak dapat bekerjasama untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya menjadi PMI ilegal juga terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan pengawasan dan kerjasama antar instansi terkait untuk melindungi WNI yang bekerja di luar negeri. BP2MI berharap kejadian ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam melindungi hak-hak dan keselamatan PMI.
Sebagai kesimpulan, peristiwa penembakan ini menyoroti pentingnya langkah preventif dan kolaborasi menyeluruh dalam mencegah keberangkatan PMI ilegal. BP2MI mengajak seluruh stakeholder untuk meningkatkan upaya pencegahan dan perlindungan, memastikan keselamatan serta kesejahteraan pekerja migran Indonesia.