Cegah Pungli di Mamuju: Strategi Wakapolresta dan Peran Masyarakat
Wakapolresta Mamuju, AKBP Arianto, memaparkan strategi pencegahan pungli di Mamuju, meliputi pengawasan pelayanan publik, edukasi masyarakat, peningkatan integritas ASN, dan penerapan sistem berbasis teknologi, serta mengajak masyarakat aktif berpartisipa
![Cegah Pungli di Mamuju: Strategi Wakapolresta dan Peran Masyarakat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/130038.817-cegah-pungli-di-mamuju-strategi-wakapolresta-dan-peran-masyarakat-1.jpg)
Wakapolresta Mamuju, AKBP Arianto, baru-baru ini memaparkan strategi untuk memberantas pungutan liar (pungli) di Mamuju, Sulawesi Barat. Sosialisasi Saber Pungli yang digelar Jumat lalu menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan layanan publik yang bersih dari praktik pungli.
Salah satu strategi kunci yang diungkapkan AKBP Arianto adalah penguatan pengawasan di lingkungan pelayanan publik. Pengawasan yang ketat diharapkan mampu meminimalisir celah terjadinya pungli. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai hak-hak mereka untuk mendapatkan layanan bebas pungli juga menjadi fokus utama. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat lebih aktif dalam mencegah dan melaporkan pungli.
Peningkatan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menjadi bagian penting dari strategi ini. ASN yang memiliki integritas tinggi akan lebih kecil kemungkinan terlibat dalam praktik pungli. Hal ini juga didukung oleh penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pungli, memberikan efek jera bagi siapapun yang mencoba melakukan tindakan tersebut.
Sosialisasi tersebut juga membahas Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Pembentukan Satgas Saber Pungli. Arianto, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Saber Pungli Kabupaten Mamuju, menjelaskan poin-poin penting dalam Perpres tersebut, menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan pungli.
AKBP Arianto juga menjelaskan beberapa faktor penyebab pungli, seperti lemahnya pengawasan internal, kebutuhan finansial yang tidak terakomodasi, dan adanya budaya permisif terhadap pungli. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan komitmen bersama dari seluruh pihak.
Sebagai solusi inovatif, penggunaan sistem layanan berbasis teknologi juga didorong untuk meminimalisir interaksi langsung antara petugas dan masyarakat, yang seringkali menjadi titik rawan terjadinya pungli. Transparansi dan kemudahan akses informasi diharapkan dapat menekan angka pungli.
Wakapolresta Mamuju mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam menciptakan lingkungan pelayanan publik yang bersih dari pungli. "Dengan sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pelayanan yang bersih dari pungutan liar. Mari bersama-sama mewujudkan Mamuju yang bersih dan berintegritas," ujar AKBP Arianto.
Sosialisasi Saber Pungli mendapatkan sambutan positif dari peserta, termasuk perangkat kecamatan dan perwakilan masyarakat. Mereka berharap kegiatan serupa dapat rutin dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan pencegahan pungli. Salah satu peserta, Adnan, menyatakan, "Kami berharap, sosialisasi seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin sehingga para perangkat pemerintahan dan masyarakat dapat mengetahui upaya pencegahan terjadinya pungutan liar."