Celios: Indonesia Perlu Optimalkan Kerja Sama BRICS dengan Afrika Selatan dan Brazil
Direktur Celios, Bhima Yudhistira, mendorong Indonesia untuk memanfaatkan keanggotaan BRICS guna memperkuat kerja sama ekonomi dengan Afrika Selatan dan Brazil, mengatasi kendala seperti kesamaan produk dan biaya logistik tinggi, serta memanfaatkan peluan
Indonesia perlu memanfaatkan keanggotaannya di BRICS untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Afrika Selatan dan Brazil, demikian disampaikan Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (21/1). Ia menekankan pentingnya perluasan pasar ke kedua negara tersebut.
Bhima mencatat dua tantangan utama dalam kerja sama dengan Afrika Selatan dan Brazil: persaingan produk yang serupa dan biaya logistik yang tinggi karena jarak geografis. Namun, ia juga melihat potensi besar yang dapat dimanfaatkan Indonesia.
Salah satu peluang emas terletak pada kerja sama transisi energi dengan Afrika Selatan. Indonesia, sebagai penerima pendanaan transisi energi dari JETP (Just Energy Transition Partnership), memiliki keunggulan untuk berkolaborasi dengan Afrika Selatan, mengingat keduanya merupakan penghasil mineral kritis. Potensi sinergi ini sangat menjanjikan.
Sementara itu, peluang kerja sama dengan Brazil dapat dijajaki melalui sektor konservasi hutan, khususnya mengingat COP30 akan diselenggarakan di Brazil tahun ini dengan fokus pendanaan hutan. Bhima menyarankan Presiden untuk menggali potensi ini guna mempererat hubungan bilateral.
Bhima juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan konteks geopolitik global. Keanggotaan di BRICS, menurutnya, dapat menjadi alternatif kerja sama ekonomi di tengah dinamika hubungan internasional, khususnya dalam konteks kebijakan proteksionisme yang diterapkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat.
Namun, Indonesia perlu berhati-hati dalam menjaga hubungan bilateral dengan Amerika Serikat. Hal krusial yang harus dipastikan adalah kelancaran ekspor produk Indonesia, termasuk bahan baku baterai dan kendaraan listrik, ke pasar Amerika Serikat. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan risiko sanksi dari negara-negara Barat mengingat potensi kerja sama ekonomi dengan Rusia.
Kesimpulannya, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Afrika Selatan dan Brazil melalui keanggotaan BRICS. Namun, langkah ini perlu diiringi dengan strategi yang cermat dalam menjaga hubungan dengan negara-negara lain dan mengantisipasi potensi risiko geopolitik. Pemanfaatan peluang di sektor transisi energi dan konservasi hutan menjadi kunci utama dalam strategi ini.