Indonesia Gabung BRICS: Tak Tinggalkan AS dan Negara Barat
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS tidak serta merta membuat Indonesia meninggalkan hubungan baik dengan negara-negara Barat, termasuk AS dan Uni Eropa, melainkan sebagai bentuk strategi otonomi Indonesia dalam berdiplomasi.
![Indonesia Gabung BRICS: Tak Tinggalkan AS dan Negara Barat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230207.725-indonesia-gabung-brics-tak-tinggalkan-as-dan-negara-barat-1.jpg)
Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, kelompok ekonomi yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Hal ini memunculkan spekulasi mengenai perubahan arah kebijakan luar negeri Indonesia, khususnya hubungannya dengan negara-negara Barat. Namun, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Vermonte, memberikan klarifikasi penting.
Dalam pernyataan Jumat lalu di Jakarta, Philips menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS tidak serta merta berarti Indonesia akan meninggalkan kerja sama dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Ia menekankan bahwa hubungan bilateral dengan berbagai negara tetap diprioritaskan.
"Bergabung dengan BRICS bukan berarti kita meninggalkan hubungan-hubungan lain yang kita selenggarakan dengan negara-negara barat," ujar Philips. Hal ini sejalan dengan prinsip otonomi strategis yang dipegang teguh Indonesia dalam kebijakan luar negerinya.
Presiden Joko Widodo, menurut Philips, telah berulang kali menekankan komitmen Indonesia untuk menjalin hubungan baik dan bekerja sama dengan berbagai negara berdasarkan kepentingan nasional. Indonesia tidak terikat pada satu blok geopolitik tertentu. BRICS hanyalah satu dari berbagai organisasi internasional yang di ikuti Indonesia.
Lebih lanjut, Philips menjelaskan bahwa terdapat kesamaan kepentingan ekonomi dan pembangunan antara Indonesia dan beberapa negara anggota BRICS. India, misalnya, memiliki hubungan dekat dengan AS namun tetap menjadi bagian dari BRICS. Ini menunjukkan bahwa keanggotaan di BRICS tidak menghalangi kerja sama dengan negara-negara di luar blok tersebut.
Sebagai bukti nyata, Indonesia tetap aktif berpartisipasi dalam forum internasional lainnya, termasuk G20, APEC, dan dalam proses keanggotaan OECD—organisasi yang sebagian besar anggotanya adalah negara-negara Barat. Partisipasi aktif Indonesia di berbagai forum internasional ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga hubungan baik dengan berbagai negara.
Kesimpulannya, bergabungnya Indonesia dalam BRICS merupakan bagian dari strategi diplomasi Indonesia yang lebih luas dan tidak berarti meninggalkan kerja sama dengan negara-negara Barat. Indonesia berkomitmen pada kebijakan luar negeri yang independen dan berorientasi pada kepentingan nasional.