Celios Usul Program MBG Berdayakan Pengusaha Lokal
Celios meminta pemerintah memberdayakan pengusaha lokal, khususnya UMKM dan kantin sekolah, dalam penyediaan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta menerapkan subsidi silang agar program tersebut lebih efektif dan merata.

Celios mendorong pemberdayaan pengusaha lokal dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, mengajukan usulan penting terkait program MBG yang baru diluncurkan. Dalam acara 'Rapor Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran' di Jakarta, Kamis (23/1), Bhima menekankan perlunya pemberdayaan pelaku usaha lokal, khususnya UMKM dan kantin sekolah, untuk menyediakan makanan dalam program tersebut. Program MBG sendiri telah resmi dimulai pada 6 Januari 2025 di 31 provinsi.
Prioritaskan UMKM dan Kantin Sekolah, Bukan Militer. Bhima Yudhistira secara tegas menyatakan, "Berdayakan sekolah, komite sekolah, dan juga ekosistem pengusaha di sekitar sekolah. Berdayakan pelaku usaha kantin, UMKM itu yang nomor satu, harus diprioritaskan. Bukan dikelola oleh militer." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya dukungan pemerintah terhadap ekonomi lokal melalui program MBG.
Pemanfaatan Pangan Lokal dan Subsidi Silang. Selain pemberdayaan UMKM, Celios juga mendorong agar program MBG memprioritaskan penggunaan pangan lokal. Langkah ini akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal dan ketahanan pangan nasional. Lebih lanjut, Bhima menyarankan penerapan sistem subsidi silang. Ia menjelaskan, "Semua boleh dapat MBG tapi bagi sekolah yang elit dengan siswa yang mampu, maka orang tua harus membayar iuran untuk MBG sehingga dalam satu sekolah itu yang mampu tetap makan MBG dengan membayar, satu (anak) lagi yang tidak mampu, disubsidi oleh negara. Itu seperti yang terjadi di Jepang."
Mekanisme Pelaksanaan MBG. Saat ini, terdapat sekitar 220 SPPG (Satuan Pelayanan Penyediaan Makanan) atau dapur MBG yang tersebar di 31 provinsi. Setiap SPPG dikelola oleh kepala SPPG yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN), bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi dan distribusi makanan berjalan lancar. Program ini menjangkau anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Kesimpulan: Usulan Celios untuk memberdayakan pengusaha lokal dalam program MBG merupakan langkah strategis untuk meningkatkan dampak positif program ini, baik dari sisi ekonomi maupun pemerataan akses terhadap gizi. Penerapan subsidi silang juga menjadi solusi cerdas untuk menjamin keberlanjutan dan keadilan dalam pendistribusian makanan bergizi.