Pemkot Surabaya Dorong UMKM Ikuti Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Kota Surabaya berupaya melibatkan UMKM lokal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp1,1 triliun untuk menggerakkan ekonomi dan mengurangi kemiskinan, sekaligus mendukung program prioritas Presiden.
Pemkot Surabaya sedang berupaya keras agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya bisa ikut serta dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wali Kota Eri Cahyadi mengumumkan Rabu lalu bahwa anggaran sekitar Rp1,1 triliun telah disiapkan bersama DPRD Surabaya untuk mendukung program ini. Keberhasilan program MBG diharapkan berdampak positif bagi perekonomian UMKM Surabaya.
Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya peran UMKM dalam program ini. Menurutnya, suntikan dana sebesar Rp1,1 triliun tersebut harus benar-benar memberikan manfaat bagi UMKM lokal, bukan pengusaha besar. Hal ini sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Sebelumnya, banyak UMKM bidang makanan dan minuman yang terlibat dalam program permakanan lansia, namun program tersebut dialihkan mengikuti kebijakan pemerintah pusat.
Pemkot Surabaya berkomitmen memastikan UMKM Surabaya terdaftar di Badan Gizi Nasional (BGN) agar bisa berpartisipasi dalam MBG. Langkah ini untuk mencegah keterlibatan UMKM dari luar daerah dan memastikan manfaat program langsung dinikmati oleh UMKM Surabaya. Dengan demikian, program MBG diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Surabaya.
Program MBG ini juga selaras dengan visi nasional untuk mengurangi kemiskinan. Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM merupakan langkah konkret yang sejalan dengan delapan program prioritas Presiden, salah satunya adalah pengentasan kemiskinan. Dengan menggerakkan UMKM, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Menanggapi keluhan beberapa UMKM yang mengelola kantin sekolah karena sepinya pelanggan akibat MBG, Pemkot Surabaya berjanji melakukan evaluasi. Mereka akan memeriksa apakah kantin-kantin sekolah tersebut benar-benar dikelola oleh UMKM atau pihak lain. Jika dikelola UMKM, Pemkot akan berupaya agar mereka bisa terlibat dalam program MBG sebagai penyedia makanan.
Dengan melibatkan UMKM dalam program Makan Bergizi Gratis, Pemkot Surabaya berharap dapat memberikan dampak ganda, yaitu terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam memberdayakan UMKM dan mengurangi angka kemiskinan.
Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi yang baik antara Pemkot Surabaya, BGN, dan UMKM itu sendiri. Transparansi dan pengawasan yang ketat juga sangat penting untuk memastikan penyaluran anggaran tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Surabaya.