China Dukung Pencabutan Sanksi AS terhadap Suriah: Harapan Perdamaian dan Pembangunan
China menyatakan dukungannya terhadap rencana AS untuk mencabut sanksi terhadap Suriah, berharap langkah ini akan mendorong perdamaian dan pembangunan di negara yang dilanda konflik tersebut.

Beijing, 16 Mei 2024 - Amerika Serikat berencana mencabut sanksi terhadap Suriah, sebuah langkah yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah China. Pengumuman ini disampaikan menyusul serangkaian konsultasi Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, para pemimpin Timur Tengah, dan bahkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Dukungan China terhadap rencana ini menandai babak baru dalam upaya internasional untuk menyelesaikan krisis Suriah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, secara tegas menyatakan penentangan negaranya terhadap sanksi sepihak yang dinilai tidak sah. "Selama ini China menentang sanksi sepihak yang tidak sah. Kami bersimpati kepada rakyat Suriah yang menderita akibat sanksi tersebut," kata Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing. Pernyataan ini menekankan keprihatinan China terhadap dampak kemanusiaan dari sanksi tersebut dan harapan akan masa depan Suriah yang lebih baik.
Langkah AS ini juga mendapat sambutan positif dari China karena sejalan dengan kebijakan luar negeri Suriah yang mengedepankan perdamaian dan inklusivitas. China berharap pencabutan sanksi akan menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang memungkinkan Suriah untuk membangun kembali negaranya. Hal ini juga sejalan dengan harapan masyarakat internasional yang menginginkan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di Suriah.
Dukungan Internasional dan Harapan untuk Suriah
Presiden Trump sendiri secara terbuka menyatakan rencananya untuk mencabut sanksi tersebut dalam sebuah forum investasi di Riyadh. "Saya akan memerintahkan pencabutan sanksi terhadap Suriah demi memberi mereka peluang mewujudkan kejayaannya," tegas Trump. Pernyataan ini menunjukkan optimisme Trump terhadap potensi Suriah untuk bangkit kembali setelah bertahun-tahun dilanda konflik.
Trump menambahkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi Suriah untuk pulih dan berkembang. Ia bahkan menyampaikan harapannya agar Suriah dapat menunjukkan kemajuan yang signifikan, serupa dengan kemajuan yang telah dicapai Arab Saudi. "Semoga Suriah beruntung. Tunjukkanlah hal yang istimewa bagi kami sebagaimana yang telah terjadi di Arab Saudi," ucap Presiden AS.
Langkah Trump ini bukan tanpa preseden. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya juga telah menyatakan niat Uni Eropa untuk mencabut sanksi secara bertahap. Hal ini menunjukkan adanya konsensus di antara beberapa negara Barat untuk memberikan kesempatan bagi Suriah untuk membangun kembali negaranya.
Pertemuan Trump dan Presiden Sementara Suriah
Pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Arab Saudi semakin memperkuat sinyal positif ini. Trump menyampaikan kepada al-Sharaa bahwa Suriah memiliki "kesempatan luar biasa untuk melakukan sesuatu yang bersejarah bagi negaranya." Pertemuan ini menunjukkan komitmen AS untuk mendukung proses transisi politik dan pembangunan di Suriah.
Ahmed al-Sharaa, yang memimpin pasukan dalam menggulingkan Assad, menunjukkan adanya perubahan kepemimpinan dan harapan untuk masa depan Suriah yang lebih stabil. Meskipun Bashar Al-Assad telah melarikan diri ke Rusia pada 8 Oktober 2024, mengakhiri rezim Partai Baath yang berlangsung sejak 1963, perubahan ini membuka peluang baru bagi negara tersebut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga telah mengonfirmasi bahwa Departemen Keuangan AS tengah mengambil langkah untuk meringankan sanksi terhadap Suriah. Hal ini menunjukkan komitmen konkret dari pemerintah AS untuk merealisasikan rencana pencabutan sanksi tersebut.
Pencabutan sanksi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi investasi asing, bantuan kemanusiaan, dan pembangunan kembali infrastruktur di Suriah. Namun, keberhasilan upaya ini bergantung pada komitmen semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian dan rekonsiliasi nasional.
Dukungan China terhadap rencana AS ini menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menyelesaikan konflik Suriah. Semoga langkah ini akan membawa perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Suriah.