Cirebon Kembangkan Empat Zona Kreatif untuk Dongkrak Pariwisata
Pemerintah Kota Cirebon meluncurkan empat zona kreatif di Museum Topeng, Taman Bunder, Keraton Kasepuhan, dan Taman Baca Cikalong untuk meningkatkan kunjungan wisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2025.

Kota Cirebon, Jawa Barat, berinisiatif mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatifnya dengan meluncurkan program ambisius: empat zona kreatif yang ditargetkan rampung pada tahun 2025. Inisiatif ini diumumkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon sebagai upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan dan memberdayakan pelaku ekonomi kreatif lokal. Program ini menjawab pertanyaan Apa (pengembangan zona kreatif), Siapa (Pemerintah Kota Cirebon melalui Disbudpar), Di mana (empat lokasi di Cirebon), Kapan (target tahun 2025), Mengapa (mendongkrak kunjungan wisata dan ekonomi kreatif), dan Bagaimana (dengan pengembangan fasilitas dan kegiatan di empat lokasi).
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan bahwa zona kreatif ini akan menjadi wadah bagi seniman, pelaku UMKM, dan komunitas kreatif untuk mengembangkan potensi mereka. "Zona kreatif ini nantinya menjadi wadah bagi seniman, pelaku UMKM, serta komunitas kreatif dalam mengembangkan potensi mereka," ujar Agus dalam keterangan pers di Cirebon, Selasa (25/2).
Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Cirebon, yang selama ini telah dikenal sebagai kota dengan kekayaan budaya dan sejarah yang melimpah. Dengan adanya zona kreatif ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan daya saing pariwisata Cirebon di kancah nasional maupun internasional.
Zona Kreatif: Revitalisasi Lokasi Bersejarah dan Ruang Publik
Empat lokasi terpilih untuk menjadi zona kreatif adalah Museum Topeng, Taman Bunder Kebumen, Keraton Kasepuhan, dan Taman Baca Cikalong. Masing-masing lokasi akan dikembangkan dengan konsep yang berbeda namun tetap selaras dengan tujuan utama, yaitu pengembangan ekonomi kreatif dan peningkatan kunjungan wisata.
Museum Topeng, misalnya, akan dikembangkan tidak hanya sebagai tempat pameran, tetapi juga sebagai tempat workshop seni dan budaya. "Pada Kamis (20/2) kemarin, kami telah melakukan uji coba workshop yang mendapat respons positif dari wisatawan," kata Agus. Hal ini menunjukkan potensi besar dari pengembangan Museum Topeng sebagai destinasi wisata edukatif dan interaktif.
Taman Bunder Kebumen, yang memiliki Gedung Bundar, akan diaktifkan kembali sebagai ruang kreatif yang mendukung komunitas seni dan budaya, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sementara itu, Keraton Kasepuhan akan menjadi ruang bagi kegiatan seni budaya yang dapat dinikmati wisatawan domestik maupun mancanegara, dengan kolaborasi bersama Sanggar Sekar Pandan yang memiliki fasilitas pendukung seperti panggung, sistem suara, dan pencahayaan.
Terakhir, Taman Baca Cikalong, yang selama ini berfungsi sebagai ruang edukasi lingkungan dan seni budaya, akan dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan fasilitas untuk menarik minat wisatawan yang mencari pengalaman wisata edukatif. "Zona kreatif ini dapat menjadi daya tarik wisata baru. Selain menyediakan ruang kolaborasi bagi anak muda dan pelaku industri kreatif, kami ingin menciptakan pengalaman yang menarik bagi wisatawan yang datang ke Cirebon," tutur Agus.
Harapan dan Pengembangan Ke Depan
Agus berharap program zona kreatif ini tidak hanya berdampak pada pengembangan industri kreatif di Kota Cirebon, tetapi juga secara signifikan meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Pihak Disbudpar berencana untuk menghadirkan lebih banyak kegiatan menarik di keempat zona tersebut, seperti pertunjukan tari tradisional, untuk memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi wisatawan.
Dengan adanya program ini, diharapkan Cirebon dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya, sejarah, dan kreativitas. Keberhasilan program ini akan bergantung pada kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku ekonomi kreatif, dan masyarakat setempat. Selain itu, promosi dan pemasaran yang efektif juga sangat penting untuk menarik minat wisatawan.
Ke depannya, Pemerintah Kota Cirebon akan terus berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan berbagai program inovatif lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal.
Dengan adanya empat zona kreatif ini, Cirebon diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan berkesan bagi para pengunjungnya. Tidak hanya sekedar melihat tempat bersejarah, wisatawan juga dapat berinteraksi langsung dengan budaya dan kreativitas masyarakat Cirebon.