Festival Topeng Cirebon: Pentas Budaya untuk Gaet 2,6 Juta Wisatawan
Disbudpar Kota Cirebon menggelar Festival Topeng Cirebon pada 25-26 April 2025, untuk menarik minat wisatawan dan mempromosikan wisata budaya lokal, dengan target kunjungan 2,6 juta wisatawan.

Kota Cirebon, Jawa Barat, akan menjadi pusat perhatian para pencinta seni dan budaya pada 25-26 April 2025. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon menyelenggarakan Festival Topeng Cirebon, sebuah ajang promosi wisata budaya yang ambisius. Festival ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik dan internasional untuk berkunjung ke Cirebon, menikmati keindahan seni topeng, dan kekayaan budaya lokal yang luar biasa.
Festival Topeng Cirebon merupakan agenda ketiga Disbudpar sepanjang tahun 2025, menyusul keberhasilan Festival Cap Go Meh pada Februari dan Festival Ramadhan. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon, Ramli Effendi, menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk memperkenalkan seni dan budaya Cirebon kepada khalayak yang lebih luas. Targetnya tinggi: mencapai 2,6 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2025.
Ramli Effendi menambahkan bahwa kesenian topeng Cirebon merupakan aset budaya yang sangat berharga dan perlu dipromosikan secara khusus. Dengan menampilkan keindahan dan keunikannya, diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk datang dan merasakan sendiri pesona budaya Cirebon. "Festival Topeng ini menjadi salah satu agenda strategis kami untuk mempromosikan wisata budaya Kota Cirebon di tahun 2025. Kami yakin kegiatan ini bakal meriah sehingga berdampak pada kunjungan wisata di Kota Cirebon," katanya.
Rangkaian Acara Festival Topeng Cirebon
Festival Topeng Cirebon tidak hanya menampilkan pertunjukan topeng semata. Sejumlah rangkaian acara telah disiapkan untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi para pengunjung. Acara dimulai pada Jumat, 25 April 2025, pukul 08.00 WIB, dengan workshop melukis topeng di pelataran Museum Topeng Balaikota Cirebon. Workshop ini diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai kalangan, dengan target mencapai 100 peserta.
Pada Sabtu, 26 April 2025, akan digelar seminar bertajuk "Sembilan Topeng: Antara Pakem dan Modernitas." Seminar ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan seniman topeng ternama, seperti guru besar dari Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan seniman topeng asal Indramayu, Ibu Wangi. Seminar ini bersifat terbatas dan ditujukan bagi pelaku seni, budayawan, dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap seni topeng.
Puncak acara Festival Topeng Cirebon akan berlangsung pada Sabtu malam, 26 April 2025, pukul 18.30 WIB, di halaman Kantor Wali Kota Cirebon. Acara puncak ini akan dimeriahkan oleh penampilan enam pewaris maestro topeng Cirebon yang akan menampilkan berbagai gaya tari topeng, seperti Palimanan, Losari, Slangit, dan Gegesik. Mereka juga akan menampilkan lima wanda topeng khas Cirebon: Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana. Acara ini juga akan dihadiri oleh tokoh nasional dari kementerian terkait.
Pelestarian dan Edukasi Budaya Lokal
Ramli Effendi menekankan bahwa penampilan para pewaris maestro topeng Cirebon bukan sekadar tontonan, melainkan juga sarana edukasi dan pelestarian budaya. Festival ini menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal kepada generasi muda dan masyarakat luas. Dengan demikian, festival ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata berbasis budaya di Kota Cirebon.
Festival Topeng Cirebon diharapkan mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Cirebon dan merasakan langsung pesona budaya lokalnya. Melalui kegiatan ini, Disbudpar Kota Cirebon berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui sektor pariwisata dan sekaligus melestarikan warisan budaya tak benda yang sangat berharga bagi Indonesia.
Dengan target 2,6 juta wisatawan, Festival Topeng Cirebon menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis budaya. Semoga festival ini mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan membawa dampak positif bagi Kota Cirebon dan Indonesia.