Citarum Harum Terancam: Jabar Cari Strategi Baru, APBD Jadi Andalan
Gubernur Jawa Barat menyiapkan strategi baru untuk program Citarum Harum setelah anggaran program tersebut terancam dihapus akibat kebijakan efisiensi pemerintah, dengan mengandalkan APBD dan kerja sama pentahelix.

Bandung, 14 Februari 2024 - Program Citarum Harum, yang bertujuan untuk membersihkan sungai Citarum di Jawa Barat, menghadapi tantangan serius. Anggaran program ini, yang sebelumnya mencapai Rp129 miliar, terancam dihapus total akibat kebijakan efisiensi pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, setelah simulasi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menunjukkan angka nol untuk anggaran Citarum Harum di tahun 2025.
Langkah Antisipatif Pemprov Jabar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bergerak cepat merespon ancaman penghapusan anggaran ini. Herman Suryatman telah melaporkan situasi ini kepada pejabat terkait, termasuk Kementerian PU, dengan harapan agar pemangkasan anggaran tidak dilakukan secara menyeluruh. Program Citarum Harum, yang ditargetkan rampung pada 2025, masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu diselesaikan.
Pemprov Jabar menyadari pentingnya kelanjutan program ini. Oleh karena itu, strategi baru tengah disusun bersama Satgas Citarum Harum, melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, unsur TNI, tim ahli, penggiat lingkungan, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Strategi ini difokuskan untuk meningkatkan Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum.
Saat ini, IKA Citarum berada di angka 51, sementara target di tahun 2025 adalah 60 (cemar ringan). Upaya serius dibutuhkan untuk mencapai target tersebut, termasuk pengelolaan sampah dan limbah secara efektif. Jika anggaran pusat benar-benar dihapus, Pemprov Jabar siap menjalankan beberapa program Citarum Harum melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), meskipun skalanya tidak akan sama dengan sebelumnya.
Kerja Sama Pentahelix dan Kemandirian Daerah
Herman Suryatman menekankan pentingnya kemandirian provinsi, kabupaten/kota, dan peningkatan kerja sama pentahelix (pemerintah, masyarakat, akademisi, bisnis, dan media) untuk mengatasi tantangan ini. Efisiensi anggaran tidak boleh membuat langkah-langkah perbaikan Citarum terhenti. Pemprov Jabar akan memfokuskan upaya pada normalisasi sungai, dengan dukungan dari BBWS Citarum untuk sarana dan prasarana, sementara BBM dan biaya operasional lainnya akan di-backup dari APBD.
Partisipasi Masyarakat: Kunci Kesuksesan Citarum Harum
Kepala BBWS Citarum, Mochamad Dian Al Ma’ruf, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan Sungai Citarum. Ia menekankan bahwa keberhasilan program Citarum Harum bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan keterbatasan anggaran, partisipasi aktif masyarakat, seperti tidak membuang sampah ke sungai, sangat penting.
Dian Ma’ruf menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang tersedia untuk pembersihan sungai terbatas. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai menjadi kunci keberhasilan program ini. Meskipun pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran, komitmen untuk kesejahteraan masyarakat tetap ada, namun skala prioritas mungkin akan berubah.
Efisiensi Anggaran Kementerian PU dan Dampaknya
Komisi V DPR RI mengumumkan pagu anggaran aktif Kementerian PU untuk tahun 2025 sebesar Rp50,483 triliun setelah efisiensi. Angka ini merupakan hasil rekonstruksi anggaran setelah pemangkasan signifikan sebelumnya. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa pagu anggaran tersebut akan dialokasikan untuk belanja pegawai, operasional, dan berbagai program di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, serta prasarana dan strategis.
Meskipun mengalami efisiensi, anggaran Kementerian PU untuk tahun 2025 tetap dialokasikan untuk berbagai program penting. Namun, pengurangan anggaran yang signifikan berdampak pada berbagai program, termasuk Citarum Harum, yang membutuhkan strategi baru dan kerja sama yang lebih kuat antara pemerintah dan masyarakat.
Kesimpulan
Program Citarum Harum menghadapi tantangan besar dengan ancaman penghapusan anggaran. Namun, Pemprov Jabar telah menyiapkan strategi baru dengan mengandalkan APBD dan kerja sama pentahelix. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Keberhasilan Citarum Harum membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak.