Danrem 051/Wkt Pimpin Evakuasi Banjir Bekasi, Ribuan Warga Terdampak
Danrem 051/Wijayakarta memimpin evakuasi korban banjir di Kota Bekasi yang melanda lebih dari 12 ribu kepala keluarga, mengerahkan perahu karet dan berkolaborasi dengan Polri serta masyarakat.

Banjir besar melanda Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 4 Januari 2024. Lebih dari 12 ribu kepala keluarga terdampak akibat hujan deras dan luapan Kali Bekasi. Komandan Korem (Danrem) 051/Wijayakarta, Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso, langsung memimpin evakuasi korban banjir, dibantu oleh Danramil 04/Jatiasih, Mayor Inf Sanusi Deski, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Evakuasi dilakukan dengan mengerahkan delapan unit perahu karet bermotor untuk menjangkau warga yang terjebak di rumah mereka. Ketinggian air di beberapa permukiman, seperti Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), mencapai lebih dari tiga meter. Proses evakuasi ini merupakan kolaborasi antara TNI, Polri, dan masyarakat setempat yang bahu-membahu membantu warga yang terdampak bencana.
"Kami mengerahkan delapan unit perahu karet bermotor untuk menerjang arus deras dan mengevakuasi warga yang terjebak di rumah-rumah mereka," ujar Danrem di Bekasi. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sekitar 5.000 keluarga telah berhasil dievakuasi, sementara upaya penyelamatan masih terus berlanjut untuk menjangkau seluruh warga yang membutuhkan bantuan.
Evakuasi Terpadu di Perumahan Terdampak Banjir
Proses evakuasi yang dipimpin langsung oleh Danrem 051/Wijayakarta menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani bencana banjir ini. Delapan unit perahu karet yang diterjunkan menunjukkan skala besarnya operasi penyelamatan warga yang terjebak banjir. Kerja sama yang solid antara TNI, Polri, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan evakuasi ribuan warga.
Mayor Inf Sanusi Deski menekankan kesiapsiagaan seluruh prajurit dalam membantu warga terdampak. "TNI hadir di tengah rakyat. Jika ada warga yang memerlukan bantuan, jangan ragu untuk menghubungi Babinsa atau Danramil setempat. Kami siap membantu kapan pun dibutuhkan," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen TNI untuk selalu berada di garis depan dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Kolaborasi antar instansi dan masyarakat menjadi kunci utama dalam penanganan bencana ini. Kecepatan dan koordinasi yang baik dalam evakuasi memungkinkan ribuan warga terdampak untuk segera mendapatkan pertolongan. Bantuan terus disalurkan ke titik-titik evakuasi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Pentingnya Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana, terutama dengan kondisi cuaca yang sering hujan. "Belakangan ini curah hujan sangat tinggi sehingga kita semua harus siap dan sigap dalam menghadapi kondisi seperti ini," ucapnya. Peringatan ini menjadi penting mengingat potensi bencana alam masih tinggi, terutama di musim penghujan.
Banjir di Kota Bekasi menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan dan sinergi antar lembaga dalam menghadapi bencana. Kerja sama yang baik antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat terbukti efektif dalam mempercepat proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Ke depan, peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak bencana.
Menurut Danramil 04/Jatiasih, banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan langkah cepat dan terkoordinasi, ribuan warga yang terdampak dapat segera tertangani, dan bantuan terus disalurkan ke titik-titik evakuasi.
Kejadian ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana di wilayah rawan banjir. Dengan begitu, diharapkan dampak negatif dari bencana banjir dapat diminimalisir di masa mendatang.
Proses evakuasi yang berjalan lancar berkat kerjasama semua pihak menjadi bukti nyata bahwa gotong royong dan kebersamaan sangat penting dalam menghadapi bencana alam. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih siap menghadapi potensi bencana di masa yang akan datang.