Dari 'Kampung Janda' Menjadi 'Kampung Buket': Inovasi ULM Tingkatkan Ekonomi Warga Banjarbaru
Terobosan Universitas Lambung Mangkurat mengubah citra 'kampung janda' di Banjarbaru menjadi 'Kampung Buket' lewat pelatihan keterampilan. Simak bagaimana inisiatif ini meningkatkan kemandirian ekonomi warga!

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) meluncurkan inisiatif transformatif di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Program ini bertujuan mengubah citra negatif "kampung janda" di Kelurahan Kemuning menjadi sebuah pusat ekonomi kreatif yang dikenal sebagai "Kampung Buket". Langkah strategis ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
Transformasi ini diwujudkan melalui serangkaian pelatihan intensif pembuatan buket bagi ibu-ibu dan remaja putri di wilayah tersebut. Pelatihan selama empat hari ini dipimpin oleh narasumber ahli, Rufaidah Armawaty dari Amanah Souvenir, yang membekali peserta dengan keterampilan berharga. Kegiatan ini juga bertepatan dengan momen penting menyambut perayaan 80 tahun Kemerdekaan Indonesia, menambah semangat kebersamaan.
Dr. Susi, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat ULM, menyatakan bahwa perubahan nama ini bukan sekadar simbolis. "Kampung janda" memiliki konotasi yang kurang baik, sehingga diharapkan dengan adanya usaha buket, citra kawasan dapat berubah menjadi lebih positif dan produktif. Inisiatif ini menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan warga Banjarbaru.
Pelatihan Komprehensif untuk Kemandirian Ekonomi
Pelatihan yang digelar oleh tim ULM dirancang secara komprehensif untuk memastikan setiap peserta memiliki keterampilan yang memadai. Materi yang diajarkan sangat bervariasi, meliputi pembuatan buket snack, buket bunga, hingga buket uang. Keberagaman jenis buket ini memberikan fleksibilitas bagi peserta untuk mengembangkan produk sesuai permintaan pasar.
Sebanyak 24 peserta, dengan rentang usia 18 hingga 61 tahun, mengikuti setiap tahapan pelatihan dengan antusias. Mereka diajarkan mulai dari dasar hingga mampu merangkai buket secara terampil. Dr. Susi menegaskan komitmen tim untuk membimbing peserta sampai mereka benar-benar menguasai teknik pembuatan buket.
Sebagai bagian dari program, ULM juga menyelenggarakan lomba merangkai buket bunga. Kompetisi ini bertujuan untuk lebih menggali potensi dan kemampuan kreatif masing-masing peserta. Inisiatif ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga memupuk semangat kompetisi sehat dan inovasi di antara warga.
Mengubah Stigma dan Meningkatkan Pendapatan
Kawasan Jalan Zamzam Jaelani di Kelurahan Kemuning memang dikenal sebagai "kampung janda" karena mayoritas penduduknya adalah ibu-ibu yang menjadi tulang punggung keluarga. Banyak dari mereka masih berada di usia produktif, namun belum memiliki keterampilan yang memadai. Kondisi ini seringkali memaksa mereka bekerja sebagai buruh dengan penghasilan yang relatif rendah.
Selain ibu-ibu, terdapat pula remaja putri di area tersebut yang juga membutuhkan peningkatan keterampilan. Mereka seringkali menghadapi tantangan serupa dalam mencari pekerjaan yang layak. Program pelatihan buket hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ekonomi ini.
Inisiatif ini memberikan alternatif sumber pendapatan yang lebih menjanjikan. Dengan keterampilan membuat buket, warga dapat menciptakan produk bernilai jual tinggi dari rumah. Hal ini secara langsung mendorong kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada pekerjaan informal yang kurang stabil.
Dukungan Berkelanjutan untuk Pemasaran dan Permodalan
Keberhasilan program tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga mencakup pembinaan wirausaha yang berkelanjutan. Tim ULM telah membangun kemitraan strategis untuk membantu pemasaran produk buket hasil karya warga. Kemitraan ini terjalin dengan Amanah Souvenir dan PKK Kota Banjarbaru, membuka akses pasar yang lebih luas.
Selain itu, ULM juga menggandeng Forum PUSPA (Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Banjarbaru. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat jaringan dan dukungan bagi para pelaku usaha buket. Keterlibatan Forum PUSPA diharapkan dapat memberikan pendampingan dalam aspek kesejahteraan keluarga.
Untuk mengatasi kendala permodalan, Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Kalimantan Selatan turut dilibatkan dalam program ini. Kemitraan dengan LMI membuka peluang akses permodalan bagi peserta yang ingin mengembangkan usaha mereka. Sinergi berbagai pihak ini memastikan program "Kampung Buket" dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi jangka panjang.