Pemkab Majalengka Berdayakan Warga Usai Serahkan Sertifikat Tanah
Pemerintah Kabupaten Majalengka memberikan pelatihan keterampilan kepada warga Desa Cengal dan Nunukbaru setelah penyerahan sertifikat tanah untuk meningkatkan perekonomian dan mengembangkan desa sebagai destinasi wisata.

Majalengka, Jawa Barat – Pemerintah Kabupaten Majalengka telah mengambil langkah inovatif untuk memberdayakan warga Desa Cengal dan Nunukbaru pasca penyerahan sertifikat tanah. Lebih dari sekadar pembagian sertifikat, Pemkab Majalengka menginisiasi program pembinaan ekonomi yang komprehensif, memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Program Pemberdayaan Ekonomi di Desa Cengal dan Nunukbaru
Penyerahan 1.641 sertifikat tanah pada Kamis, 13 Februari 2024, oleh Kementerian ATR/BPN RI, menjadi titik awal program pemberdayaan ini. Dari jumlah tersebut, 1.574 sertifikat merupakan hak milik masyarakat, sementara sisanya milik pemerintah desa dan Pemkab Majalengka. Pj. Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menekankan bahwa program ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian penting dari pengembangan ekonomi kerakyatan. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh beliau pada Jumat, 14 Februari 2024.
Inisiatif ini melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Majalengka, menunjukkan komitmen kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pelatihan keterampilan yang ditawarkan sangat beragam dan disesuaikan dengan minat warga. Sebanyak 100 warga, mayoritas perempuan, berkesempatan mengikuti pelatihan menjahit, tata boga, salon, menyulam, dan menenun. Para peserta didampingi mentor profesional, memastikan kualitas pelatihan yang optimal.
Mengembangkan Desa Cengal dan Nunukbaru sebagai Destinasi Wisata
Lebih jauh lagi, program ini selaras dengan visi Pemkab Majalengka untuk menjadikan Desa Nunukbaru dan Cengal sebagai destinasi wisata berbasis ekonomi kreatif. Keberadaan Rumah Tenun dan Museum Benda Pusaka di kedua desa tersebut akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Pj. Bupati berharap, kehadiran wisatawan akan memberikan dampak positif berkelanjutan bagi perekonomian lokal, khususnya dalam mempromosikan produk unggulan seperti tenun gadod.
Untuk mendukung kemandirian ekonomi, Pemkab Majalengka telah menyiapkan lahan khusus pengembangan komoditas unggulan seperti bawang putih Nunuk, bawang merah, dan kapas. Langkah ini memastikan keberlanjutan program pemberdayaan dan mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi lain. Selain itu, Pemkab Majalengka juga telah menyertifikatkan sejumlah bidang tanah milik pemerintah yang digunakan untuk fasilitas umum, seperti sekolah dasar, puskesmas pembantu, jalan, dan irigasi, memastikan aksesibilitas dan infrastruktur yang memadai.
Kesimpulan: Langkah Maju Menuju Kesejahteraan Masyarakat
Program pemberdayaan di Desa Cengal dan Nunukbaru merupakan contoh nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan pelatihan keterampilan, pengembangan wisata, dan penguatan infrastruktur, program ini berpotensi menciptakan dampak positif jangka panjang. Pemkab Majalengka berupaya memastikan efektivitas dan manfaat program ini bagi masyarakat, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
"Prinsipnya kami berupaya agar program pemberdayaan ini bisa berjalan efektif dan bermanfaat untuk masyarakat," kata Pj. Bupati Majalengka, Dedi Supandi.