Debat Publik Pilkada Ulang Gorontalo Utara Sepi Peminat, Tak Satu Pun Paslon Hadir
Debat publik pilkada ulang Gorontalo Utara yang digelar KPU setempat pada Sabtu malam, 12 April 2025, tak dihadiri satupun pasangan calon (paslon), dengan berbagai alasan yang disampaikan.

Ketidakhadiran seluruh pasangan calon (paslon) dalam debat publik pilkada ulang Gorontalo Utara yang digelar Sabtu malam, 12 April 2025, mengejutkan banyak pihak. Acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gorontalo Utara tersebut berlangsung tanpa kehadiran satupun paslon, meskipun telah dipersiapkan secara matang oleh penyelenggara.
Ketua KPU Gorontalo Utara, Sofyan Jakfar, menjelaskan bahwa debat publik ini merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perselisihan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara tahun 2024. Meskipun demikian, upaya KPU untuk menghadirkan para paslon dalam debat publik ini menemui jalan buntu.
Ketiga paslon, yaitu nomor urut 1 (Roni Imran dan Ramdhan Mapaliey), nomor urut 2 (Thariq Modanggu dan Nurjana Hasan Yusuf), dan nomor urut 3 (Mohamad Siddik Nur dan Muksin Badar), sama-sama tidak hadir. Paslon nomor urut dua menyampaikan ketidakhadirannya secara tertulis, dengan alasan calon bupati mengalami gangguan kesehatan akibat kelelahan. Sementara paslon nomor satu dan tiga menyampaikan ketidakhadiran mereka melalui telepon seluler.
Alasan Ketidakhadiran Paslon
Meskipun KPU Gorontalo Utara telah melakukan persiapan matang, termasuk rapat koordinasi pada 26 Maret 2025 dan pengiriman undangan resmi kepada masing-masing tim paslon, ketiga paslon tetap tidak hadir. Ketua KPU Gorontalo Utara menyatakan akan mengumumkan alasan ketidakhadiran masing-masing paslon melalui laman resmi KPU Gorontalo Utara. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai keseriusan para paslon dalam mengikuti proses demokrasi.
KPU Gorontalo Utara mengaku telah berupaya maksimal untuk memastikan kehadiran para paslon. Bahkan, hingga menjelang waktu debat, KPU masih melakukan konfirmasi kehadiran kepada masing-masing paslon. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Meskipun demikian, debat publik tetap berlangsung, dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi Gorontalo, Bawaslu, unsur Forkopimda, dan para panelis. Debat yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube KPU Gorontalo Utara ini berlangsung sekitar 45 menit, meliputi rangkaian pembukaan, sambutan Ketua KPU Gorontalo Utara, dan penutupan.
Pengamanan Ketat dan Persiapan Debat
Demi kelancaran acara, pengamanan ketat dilakukan oleh pihak Polres dan TNI setempat. Pengamanan dilakukan mulai dari akses masuk kantor KPU di Dusun Hulapa Desa Bulalo Kecamatan Kwandang hingga di dalam ruangan debat di aula kantor KPU. Hal ini menunjukkan keseriusan KPU dalam menjalankan tugasnya, meskipun tanpa kehadiran para paslon.
Persiapan debat publik ini sendiri telah dilakukan secara matang. Prosesnya dimulai dari rapat koordinasi awal hingga pengiriman undangan resmi kepada para paslon. Namun, ketidakhadiran para paslon tentu menjadi catatan penting dalam penyelenggaraan pilkada ulang di Gorontalo Utara.
Ke depan, perlu dievaluasi berbagai aspek untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Transparansi dan keterbukaan informasi dari pihak paslon terkait alasan ketidakhadiran mereka juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Ketidakhadiran paslon dalam debat publik ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi di masyarakat. KPU Gorontalo Utara diharapkan dapat segera memberikan penjelasan yang transparan dan komprehensif terkait hal ini.
Meskipun debat publik berlangsung tanpa kehadiran paslon, proses pilkada ulang di Gorontalo Utara tetap akan berlanjut. KPU akan terus berupaya untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya demi terselenggaranya pilkada yang demokratis dan berintegritas.