Desakan Usut Tuntas Dugaan Korupsi Pengadaan ChemBook di Lombok Timur
Aliansi Pemuda dan Aktivis (ALPA) dan PMII Lombok Timur mendesak Kejari Lombok Timur untuk mengusut tuntas dugaan korupsi pengadaan ChemBook di Dinas Dikbud Lombok Timur tahun 2021-2022, yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
![Desakan Usut Tuntas Dugaan Korupsi Pengadaan ChemBook di Lombok Timur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000106.638-desakan-usut-tuntas-dugaan-korupsi-pengadaan-chembook-di-lombok-timur-1.jpg)
Lombok Timur, NTB - Puluhan aktivis dari Aliansi Pemuda dan Aktivis (ALPA) menggelar aksi demonstrasi di kantor Kejaksaan Negeri Lombok Timur pada Selasa, 11 Juli 2023. Mereka mendesak Kejari untuk mengusut tuntas dugaan korupsi dalam pengadaan ChemBook di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur tahun anggaran 2021-2022.
"Kami meminta Kejaksaan Negeri Lombok Timur untuk serius menangani kasus ChemBook ini," tegas Hadi Tamara, koordinator aksi, dalam orasinya. ALPA dan para aktivis lainnya khawatir kasus ini tidak ditangani secara optimal dan transparan. Mereka meminta Kejari untuk bekerja secara profesional dan tidak terpengaruh oleh intervensi dari pihak manapun.
Tuntutan Transparansi dan Kejelasan
Para aktivis menekankan pentingnya transparansi dalam proses penyelidikan. "Kejaksaan harus terbuka tentang perkembangan penanganan kasus ini," lanjut Hadi. "Jangan sampai ada informasi yang disembunyikan, karena hal itu dapat menimbulkan berbagai persepsi negatif di masyarakat." Kekhawatiran akan kurangnya transparansi ini menjadi salah satu alasan utama aksi demonstrasi tersebut.
Aksi yang juga diikuti oleh mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lombok Timur ini diterima oleh Kasi Intelejen, I Putu Bayu Pinarta, dan Kasi Pidsus, Putu Swadharma. Meskipun pihak Kejari telah menyatakan bahwa kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan, para aktivis merasa belum puas dan berjanji akan kembali berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar.
Kejari Lombok Timur: Penyelidikan Masih Berjalan
Kepala Seksi Intelijen Kejari Lombok Timur, I Putu Bayu Pinarta, membenarkan bahwa penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) di Dinas Dikbud Lombok Timur masih berlangsung. Ia menjelaskan bahwa proyek yang diselidiki berkaitan dengan pengadaan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tahun anggaran 2022, yang termasuk di dalamnya adalah pengadaan ChemBook.
"Penyelidikan masih berproses," ujar Putu Bayu. Ia memastikan bahwa Kejari akan menginformasikan perkembangan penyelidikan kepada publik. Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat dan para aktivis terkait penanganan kasus dugaan korupsi ini.
Desakan Aktivis untuk Keadilan
Aksi demonstrasi ini menunjukkan kepedulian publik terhadap dugaan korupsi di Lombok Timur. Para aktivis berharap agar Kejari Lombok Timur dapat bekerja secara profesional, independen, dan transparan dalam mengusut kasus ini hingga tuntas. Mereka juga berharap agar para pelaku korupsi, jika terbukti bersalah, dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Desakan untuk keadilan dan transparansi ini menjadi sorotan utama dalam aksi tersebut.
Hujan deras yang turun tidak menyurutkan semangat para aktivis. Mereka tetap teguh dalam tuntutannya dan berjanji akan terus mengawal proses penyelidikan hingga ada kejelasan dan keadilan yang ditegakkan. Keteguhan mereka dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan menjadi bukti nyata partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan publik dalam mencegah dan memberantas korupsi. Transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci utama dalam membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Harapannya, kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.