Dinas Pangan Kota Solok Perluas Budi Daya Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Keluarga
Dinas Pangan Kota Solok perluas budi daya hidroponik di setiap kelurahan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan keluarga.

Dinas Pangan Kota Solok, Sumatera Barat, terus berupaya memperluas lokasi budi daya sayuran hidroponik. Langkah ini diambil sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga. Antusiasme masyarakat terhadap sayuran hidroponik yang sehat dan berkualitas menjadi pendorong utama perluasan program ini.
Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Ade Kurniati, menyampaikan bahwa respons positif dari masyarakat terhadap sayuran hidroponik sangat tinggi. "Dengan adanya sayur hidroponik ini, masyarakat di Kota Solok antusias ingin membeli. Untuk itu, kami akan terus meningkatkan produksi demi memenuhi kebutuhan konsumsi sayur sehat," ujarnya di Solok, Selasa (20/5).
Selain memperluas lokasi budi daya, Dinas Pangan juga berencana membentuk kelompok-kelompok tani hidroponik di setiap kelurahan. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memproduksi sayuran sehat secara mandiri, serta mendukung program ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Pengenalan Hidroponik Sejak Dini di Sekolah-Sekolah
Dinas Pangan Kota Solok juga tengah menjajaki kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memperkenalkan hidroponik sejak dini kepada para pelajar. Langkah ini dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang sadar akan pentingnya pola makan sehat dan mandiri pangan.
Ade Kurniati menambahkan, “Kami juga tengah menjajaki kerja sama dengan sekolah-sekolah agar hidroponik bisa dikenalkan sejak dini kepada pelajar. Ini akan menjadi investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang sadar akan pentingnya pola makan sehat dan mandiri pangan.”
Program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para pelajar diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa depan.
Diversifikasi Tanaman Hidroponik
Saat ini, Dinas Pangan Kota Solok fokus pada produksi kangkung hidroponik. Namun, ke depan, mereka berencana mengembangkan jenis sayuran lainnya yang juga cocok untuk sistem hidroponik, seperti selada, bayam merah, dan pakcoy. Diversifikasi ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen serta meningkatkan nilai gizi dari produk hidroponik yang dihasilkan.
Pengembangan budi daya hidroponik ini selaras dengan visi Kota Solok dalam membangun masyarakat yang sehat dan mandiri melalui konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Selain itu, budi daya hidroponik memiliki banyak keunggulan, seperti menjamin keberhasilan tanaman tumbuh maksimal, perawatan yang praktis, produktivitas tinggi, serta nilai jual yang kompetitif. Dari sisi gizi, tanaman yang dihasilkan juga kaya nutrisi dan aman untuk dikonsumsi.
Panen Kangkung Hidroponik di Balai Kota Solok
Sebelumnya, Dinas Pangan Kota Solok telah melaksanakan panen sayuran hidroponik di Rumah Hidroponik yang berlokasi di kawasan Balai Kota Solok pada Kamis (15/5). Panen ini merupakan bagian dari implementasi program ketahanan pangan berbasis pertanian perkotaan (urban farming) yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi sayur masyarakat serta mendukung pola makan sehat.
Dalam panen tersebut, dihasilkan 3,5 kilogram kangkung yang kemudian dikemas dalam plastik berlabel produksi Dinas Pangan. Produk ini dijual kepada sejumlah instansi di lingkungan Pemerintah Kota Solok dengan harga Rp5 ribu per bungkus berisi 250 gram.
Penjualan ini dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan hasil pertanian mandiri, sekaligus mendekatkan produk sehat kepada konsumen di lingkup pemerintah daerah. Langkah ini juga diharapkan dapat menginspirasi instansi lain untuk turut serta dalam mendukung program ketahanan pangan lokal.
Program hidroponik ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan konsumsi sayur sehat, tetapi juga sebagai media edukasi bagi pegawai dan masyarakat sekitar. Dengan melihat langsung proses budi daya, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif akan pentingnya ketahanan pangan keluarga.