Dindik Jatim Tutup Safari Ramadhan dengan Kunjungan ke 2.000 Guru dan Murid Prasejahtera
Dinas Pendidikan Jatim menutup Safari Ramadhan dengan mengunjungi 2.000 guru dan murid prasejahtera di Jombang, menunjukkan komitmen peningkatan kesejahteraan insan pendidikan.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) baru saja menutup rangkaian Safari Ramadhan mereka dengan cara yang sangat bermakna. Pada Minggu (23/3), sebanyak 2.000 guru dan murid prasejahtera di Jombang menerima kunjungan dari Dindik Jatim, sebagai wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan insan pendidikan di wilayah tersebut. Kunjungan ini menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan, Siapa yang dikunjungi, Di mana kegiatan berlangsung, Kapan kegiatan dilakukan, Mengapa kegiatan ini penting, dan Bagaimana cara Dindik Jatim menunjukkan kepeduliannya.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut menjangkau berbagai elemen pendidikan. Tidak hanya guru-guru tetap, tetapi juga guru agama, guru sosiologi, guru tidak tetap, dan bahkan guru di sekolah luar biasa (SLB), termasuk mereka yang penyandang disabilitas, turut merasakan perhatian langsung dari pemerintah. Hal ini menunjukkan komitmen Dindik Jatim untuk memastikan semua insan pendidikan mendapatkan perhatian yang layak.
Selama lima rangkaian Safari Ramadhan, Dindik Jatim telah mengunjungi sekitar 1.500 guru dan 500 murid di berbagai wilayah cabang dinas. Kunjungan ke Jombang ini menjadi penutup rangkaian kegiatan yang menyentuh hati banyak pihak. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi upaya nyata untuk memastikan bahwa para guru dan murid yang membutuhkan bantuan dan perhatian lebih, terutama yang kurang sejahtera, mendapatkannya.
Safari Ramadhan: Sentuhan Manis bagi Insan Pendidikan
Salah satu kisah mengharukan yang terungkap selama Safari Ramadhan adalah kisah seorang guru di Bangkalan yang merupakan orang tua tunggal. Guru tersebut setiap hari harus menempuh perjalanan sejauh 90 kilometer untuk mengajar. Lebih menyentuh lagi, guru ini adalah istri dari seorang awak kapal selam KRI Nanggala yang gugur pada tahun 2021. Kisah ini menggambarkan pengorbanan dan dedikasi guru-guru di Indonesia.
Dindik Jatim pun merespon kisah tersebut dengan tindakan nyata. Mereka sedang mengupayakan pemindahan guru tersebut ke lokasi tugas yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya. "Kami sedang mengurus proses penempatannya agar tidak jauh dari rumah, sehingga ia bisa lebih mudah menjalankan tugasnya sebagai pendidik," ujar Kepala Dindik Jatim.
Hal ini menunjukkan bahwa Dindik Jatim tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga berupaya untuk menciptakan solusi jangka panjang bagi permasalahan yang dihadapi para guru. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup para guru.
Kepala Dindik Jatim berharap kegiatan Safari Ramadhan tidak hanya berhenti di bulan Ramadhan saja, tetapi berlanjut hingga bulan-bulan berikutnya. Kesejahteraan para guru akan tetap menjadi fokus perhatian pemerintah. "Kami ingin semakin dekat dengan para guru, memahami kondisi mereka, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian yang layak. Masih banyak hal yang harus dibenahi ke depan," tegas Aries Agung Paewai.
Puncak Acara Bersama Gubernur Jawa Timur
Puncak acara Safari Ramadhan dilaksanakan pada Senin (24/3) bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Acara ini dihadiri oleh insan pendidikan dari wilayah koordinasi wilayah (korwil) 2 yang meliputi Jombang, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Gresik, dan Nganjuk. Kehadiran Gubernur Jawa Timur semakin mengukuhkan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung kesejahteraan guru dan murid.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap para guru dan murid, khususnya mereka yang kurang beruntung. Safari Ramadhan tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan semangat dan motivasi bagi para pendidik untuk terus mengabdi. Harapannya, kegiatan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Melalui kegiatan ini, Dindik Jatim berharap dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan para guru dan murid. Dengan memahami kondisi mereka secara langsung, pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan insan pendidikan di Jawa Timur.
Safari Ramadhan Dindik Jatim menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dapat menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap kesejahteraan para guru dan murid. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dan terus berkelanjutan di masa mendatang.