Dinkes Lampung Imbau Masyarakat Kenali Gejala Awal Demam Berdarah
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengajak masyarakat waspada dan mengenali gejala awal Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk mencegah kondisi fatal.

Demam berdarah dengue (DBD) kembali menjadi perhatian di Provinsi Lampung. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung (Dinkes) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengenali gejala awal penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini. Langkah cepat dalam mendeteksi dan mendapatkan penanganan medis dinilai krusial untuk mencegah kondisi yang membahayakan jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli, dalam keterangannya di Bandarlampung pada Jumat, 21 Februari 2024, menekankan pentingnya edukasi dan deteksi dini DBD. "Kami mengimbau dan mengajak masyarakat serta tenaga kesehatan harus bisa mengenali tanda-tanda serta gejala awal demam berdarah dengue, untuk mencegah keadaan yang fatal," ujarnya.
Imbauan ini dilatarbelakangi oleh karakteristik DBD yang memiliki gejala khas yang dapat dikenali sejak dini. Penanganan cepat dan tepat sangat menentukan kesembuhan pasien dan mencegah komplikasi serius, bahkan kematian. Oleh karena itu, pemahaman masyarakat mengenai gejala awal DBD sangat penting.
Gejala Awal Demam Berdarah Dengue
Edwin Rusli menjelaskan beberapa gejala awal DBD yang perlu diwaspadai. Gejala tersebut meliputi demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba, disertai dengan rasa lemas dan lesu. Penderita juga sering mengeluhkan nyeri pada ulu hati dan belakang bola mata. "Gejala yang dapat dikenali seperti terjadi panas tinggi yang mendadak, tampak lemas dan lesu. Mengalami nyeri pada ulu hati serta belakang bola mata," katanya.
Selain itu, munculnya ruam atau bintik-bintik merah pada kulit juga menjadi ciri khas DBD. Bintik-bintik merah ini menyerupai gigitan nyamuk dan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. "Dia menjelaskan gejala lainnya yakni pada umumnya akan tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk yang disebabkan pecahnya pembuluh darah," imbuh Edwin.
Gejala yang lebih lanjut dapat berupa pendarahan pada hidung (mimisan), muntah, atau bahkan buang air besar bercampur darah. "Untuk tanda-tanda lanjutan akan terjadi pendarahan di hidung atau mimisan, mengalami muntah atau buang air besar bercampur darah," ucapnya.
Penanganan Awal dan Langkah Pencegahan
Edwin Rusli menegaskan bahwa penanganan segera sangat penting jika gejala-gejala tersebut muncul. Penundaan penanganan dapat berakibat fatal. "Bila setelah munculnya gejala tersebut orang yang terjangkit DBD tidak segera mendapatkan pertolongan, maka dapat menyebabkan kematian," tegasnya.
Sebagai pertolongan pertama, masyarakat disarankan untuk memberikan banyak cairan kepada penderita, seperti air putih, susu, atau teh untuk mencegah dehidrasi. Pemberian obat penurun panas seperti paracetamol juga dianjurkan, disertai dengan kompres air hangat untuk meredakan demam. "Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberi minum sebanyak-banyaknya air yang sudah dimasak, bisa juga susu, teh agar tidak terjadi dehidrasi," tambahnya.
Namun, langkah terpenting adalah segera membawa penderita ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat. "Dan bila semua sudah dilakukan, maka bawa segera ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat agar bisa memperoleh pertolongan medis dengan cepat," ujar Edwin Rusli.
Selain penanganan medis, pencegahan DBD juga sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, dan menggunakan anti nyamuk.