Dinkes Mataram Giat Berantas Sarang Nyamuk Pasca Hujan, Cegah DBD!
Dinas Kesehatan Mataram gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pasca hujan untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD), melibatkan siswa dan sekolah percontohan.

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) gencar melakukan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pasca hujan. Langkah ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagai inovasi pencegahan, bukan karena peningkatan kasus DBD yang signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, menjelaskan bahwa strategi ini mengubah pola penanganan dari reaktif menjadi proaktif. "Itu bagian dari inovasi kami, mengubah pola penanganan ketika ada kasus menjadi upaya pencegahan dan antisipasi sebelum ada kasus," ujarnya.
Meskipun kasus DBD di Kota Mataram tercatat sekitar 150 kasus secara kumulatif, langkah antisipasi ini dinilai penting untuk mencegah peningkatan kasus lebih lanjut. Genangan air pasca hujan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD.
Gerakan PSN dan Peran Masyarakat
Gerakan PSN yang dilakukan 1-2 hari setelah hujan difokuskan pada pembersihan potensi genangan air di lingkungan rumah. Selain peran juru pemantau jentik (jumantik), setiap keluarga didorong untuk memiliki jumantik sendiri. "Setiap satu keluarga juga harus memiliki jumantik untuk memastikan tidak ada potensi jentik nyamuk di sekitar tempat tinggal," tegas dr. Isfihan.
Tim dari puskesmas juga akan aktif mendampingi warga dalam kegiatan PSN pasca hujan. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Tidak hanya itu, Dinkes Kota Mataram juga melibatkan siswa SMP sederajat dalam edukasi pola hidup bersih dan sehat.
Siswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan tersebut di lingkungan rumah masing-masing. "Siswa SMP yang sudah mendapatkan bimbingan PSN dan pola hidup bersih di sekolah, kami targetkan minimal bisa menerapkan di rumah masing-masing," tambah dr. Isfihan.
Sekolah Percontohan Program Sehat
Untuk mengoptimalkan peran siswa, Dinkes Kota Mataram berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram. Salah satu SMP Negeri 15 Mataram terpilih sebagai sekolah percontohan program sekolah sehat, yang mengintegrasikan PSN dan pola hidup bersih.
Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, dan sehat bagi siswa, guru, dan warga sekitar. Keberhasilan program di SMP Negeri 15 Mataram diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dan masyarakat luas untuk mengadopsi gerakan PSN dan pola hidup bersih.
"Kami juga berharap, gerakan PSN dan pola hidup bersih dapat diadopsi sekolah-sekolah lainnya dan masyarakat secara umum," harap dr. Isfihan. Dengan demikian, diharapkan angka kasus DBD di Kota Mataram dapat ditekan dan kesehatan masyarakat terjaga.
Langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Mataram ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam pencegahan DBD. Melalui pendekatan yang komprehensif, melibatkan masyarakat dan sekolah, diharapkan program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Kota Mataram.