Disdik Banjarmasin Efisiensikan Anggaran: Kurangi Perjalanan Dinas dan Rapat di Hotel
Disdik Banjarmasin efisiensikan anggaran tahun 2025 dengan mengurangi perjalanan dinas hingga 50 persen dan menghilangkan rapat di hotel, fokus pada perbaikan sekolah rusak.

Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengambil langkah efisiensi anggaran untuk tahun 2025. Langkah ini meliputi pengurangan signifikan perjalanan dinas dan penghentian rapat-rapat di hotel. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja APBN dan APBD.
Plt Kepala Disdik Banjarmasin, Ahmad Baihaqi, menyatakan bahwa perjalanan dinas akan dikurangi hingga 50 persen. Hanya perjalanan dinas yang sangat penting dan mendesak yang akan tetap dilaksanakan. Anggaran perjalanan dinas yang semula mencapai Rp2 miliar, kini ditargetkan dapat ditekan hingga Rp1 miliar, bahkan diharapkan dapat lebih rendah lagi.
"Untuk kegiatan perjalanan dinas itu kita kurangi hingga 50 persen, hanya yang sangat penting dilaksanakan," ujar Baihaqi dalam keterangannya di Banjarmasin, Jumat. Kebijakan ini juga mencakup penghentian total penggunaan hotel untuk kegiatan rapat. Semua rapat internal Disdik akan dilaksanakan di kantor dinas atau langsung di sekolah-sekolah.
Efisiensi Anggaran untuk Program Pendidikan yang Lebih Bermanfaat
Baihaqi menegaskan bahwa efisiensi anggaran ini bukan berarti mengurangi kualitas layanan pendidikan. Sebaliknya, anggaran yang diefisiensikan akan dialihkan untuk program-program pendidikan yang lebih bermanfaat dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Banjarmasin. Total anggaran pendidikan Kota Banjarmasin tahun 2025 mencapai sekitar Rp700 miliar.
"Memang kita efisiensi anggaran, tapi istilahnya anggarannya itu dikembalikan untuk program pendidikan yang lebih bermanfaat," jelasnya. Ia memastikan bahwa program-program prioritas, seperti perbaikan sekolah rusak, tetap akan berjalan sesuai rencana. Tidak ada pergeseran anggaran yang signifikan yang berdampak pada program-program tersebut.
Perbaikan sekolah rusak dan sarana pendidikan lainnya tetap menjadi prioritas. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh warga Kota Banjarmasin. Efisiensi anggaran justru diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan dana yang ada.
Sekolah yang Menjadi Prioritas Perbaikan
Beberapa sekolah telah ditetapkan sebagai prioritas untuk mendapatkan perbaikan dan rehabilitasi. SDN Melayu 5, SDN Telaga Biru 3, dan SDN Kebun Bunga 9 menjadi fokus utama karena mengalami kerusakan akibat kebakaran. Disdik Banjarmasin mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 juta untuk rehabilitasi masing-masing sekolah tersebut.
Selain itu, SDN Karang Mekar 1 akan mendapatkan pembangunan ulang gedung sekolah dengan anggaran sebesar Rp4,5 miliar. Sementara itu, SDN Mawar 7 juga menjadi prioritas karena mengalami masalah pada pondasi gedung sekolah yang ambles. Perbaikan di sekolah ini juga akan segera dilakukan.
Dengan adanya efisiensi anggaran dan realokasi dana, diharapkan kualitas pendidikan di Kota Banjarmasin akan semakin meningkat. Prioritas pada perbaikan sekolah-sekolah yang rusak menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa.
Langkah efisiensi yang dilakukan Disdik Banjarmasin ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mengoptimalkan penggunaan anggaran negara. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting, anggaran dapat dialokasikan untuk program-program yang lebih berdampak positif bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.