Dompet Dhuafa Targetkan 35.000 Kambing Kurban di Idul Adha 2024
Dompet Dhuafa memasang target ambisius 35.000 ekor kambing kurban untuk Idul Adha 2024, menjangkau 28 provinsi di Indonesia dan tiga negara lainnya.

Dompet Dhuafa, sebuah yayasan filantropi terkemuka di Indonesia, menetapkan target yang cukup tinggi untuk Idul Adha tahun ini, yaitu sebanyak 35.000 ekor kambing kurban. Target ambisius ini diumumkan pada konferensi pers "Tebar Hewan Kurban - Kurban Se-Ngaruh Itu!!" di Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2024. Distribusi hewan kurban akan menjangkau seluruh Indonesia, dengan fokus utama pada 28 provinsi, serta tiga negara yaitu Somalia, Palestina, dan Myanmar.
Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, menjelaskan bahwa target ini didasarkan pada tren pertumbuhan jumlah pekurban dalam dua tahun terakhir. Data dari Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 2,16 juta pekurban pada tahun 2024 dan proyeksi 1,92 juta pada tahun 2025. Meskipun ada tantangan seperti wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi, Dompet Dhuafa tetap optimistis angka pekurban akan terus meningkat.
Kemajuan teknologi digital dan sistem e-payment juga menjadi faktor pendukung optimisme tersebut. Kemudahan bertransaksi kurban secara daring diyakini akan mendorong lebih banyak masyarakat untuk berpartisipasi. Dompet Dhuafa sendiri telah menyiapkan berbagai kemudahan bagi para calon pekurban melalui sistem teknologi yang menjadi keunggulan layanan mereka.
Distribusi Hewan Kurban dan Transparansi
Selain menargetkan jumlah hewan kurban yang signifikan, Dompet Dhuafa juga menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam proses distribusi. Ahmad Juwaini menjelaskan bahwa sistem yang terintegrasi diterapkan mulai dari proses persiapan, pemotongan, pengulitan, pencacahan, hingga pendistribusian daging kurban kepada penerima manfaat. Semua proses tersebut akan dipantau dengan ketat oleh Dompet Dhuafa dan dilaporkan secara langsung kepada para pekurban.
Sistem ini memastikan bahwa daging kurban sampai kepada mereka yang membutuhkan dengan tepat dan efisien. Hal ini menjadi komitmen Dompet Dhuafa untuk memastikan setiap hewan kurban memberikan dampak maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan, baik di dalam maupun luar negeri.
Dengan melibatkan mitra pemberdayaan di berbagai daerah, Dompet Dhuafa berharap dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil dan memastikan distribusi yang merata. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan program ini, sehingga para pekurban dapat yakin bahwa kontribusi mereka digunakan secara efektif dan bertanggung jawab.
Tantangan dan Inovasi
Meskipun optimis, Dompet Dhuafa tetap menyadari tantangan yang ada, terutama terkait dengan wabah PMK. Namun, yayasan ini telah menyiapkan strategi untuk mengatasi hal tersebut, termasuk dengan memastikan kesehatan hewan kurban sebelum didistribusikan. Inovasi teknologi juga menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi proses kurban.
Penggunaan sistem digital dan e-payment tidak hanya memudahkan para pekurban, tetapi juga membantu Dompet Dhuafa dalam memantau dan mengelola proses kurban dengan lebih efektif. Sistem pelaporan yang terintegrasi memungkinkan para pekurban untuk melacak perjalanan hewan kurban mereka dari awal hingga akhir.
Dengan menggabungkan target ambisius dengan komitmen terhadap transparansi dan inovasi, Dompet Dhuafa berharap dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan melalui program Tebar Hewan Kurban Idul Adha 2024.
Dompet Dhuafa berupaya memastikan bahwa program kurban ini tidak hanya sekadar pemenuhan ritual keagamaan, tetapi juga menjadi wujud kepedulian nyata terhadap sesama dan kontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan sosial.
Kesimpulan
Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa untuk Idul Adha 2024 menargetkan 35.000 ekor kambing, menjangkau wilayah luas di Indonesia dan beberapa negara lain. Komitmen terhadap transparansi dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci keberhasilan program ini dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat.