Dorong Ekraf NTT, Akademisi ITB Tekankan Pentingnya Koordinasi
Akademisi ITB, Dr. Dwinita Larasati, menekankan perlunya koordinasi strategis antar pelaku ekonomi kreatif, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sangat besar namun m
![Dorong Ekraf NTT, Akademisi ITB Tekankan Pentingnya Koordinasi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191659.154-dorong-ekraf-ntt-akademisi-itb-tekankan-pentingnya-koordinasi-1.jpg)
Kupang, NTT (ANTARA) - Potensi ekonomi kreatif (ekraf) Nusa Tenggara Timur (NTT) yang luar biasa masih belum tergali secara maksimal. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Dwinita Larasati, akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam Seminar Ekonomi NTT Baru 2025 di Kupang, Selasa (11/2).
Menurut Dr. Dwinita, ekraf NTT saat ini masih berjalan sporadis. Oleh karena itu, koordinasi yang efektif dan strategis menjadi kunci utama untuk meningkatkan performanya. Seminar yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT ini menyoroti pentingnya kolaborasi dalam pengembangan ekonomi NTT yang lebih transformatif di tahun 2025.
Koordinasi Antar Pelaku Ekraf, Pemerintah, dan Pemangku Kepentingan
Dr. Dwinita menekankan pentingnya koordinasi yang erat antara pelaku ekraf, pemerintah daerah (pemda), dan berbagai stakeholder terkait. Kolaborasi ini, menurutnya, bukan hanya akan meningkatkan performa ekraf NTT, tetapi juga akan berdampak positif pada pengembangan budaya lokal.
"Potensi ekraf di NTT luar biasa. Hanya saja masih dalam kondisi sporadis, sehingga perlu ada upaya koordinasi yang strategis demi meningkatkan performa ekraf di wilayah NTT," ujar Dr. Dwinita. Ia menambahkan bahwa koordinasi yang baik dan berkelanjutan akan turut memperkuat identitas budaya NTT.
Eksplorasi Potensi Ekraf NTT yang Belum Tergali
Beragam potensi ekraf di NTT, menurut Dr. Dwinita, masih belum banyak dieksplorasi secara optimal. Bahkan, potensi yang sudah ada pun belum teramplifikasi secara maksimal. Sebagai dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, ia melihat perlunya strategi yang terarah untuk mengangkat potensi ini ke permukaan.
"Kalaupun ada, masih belum teramplifikasi secara baik," katanya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pelaku ekraf di NTT diidentifikasi, dibina, dan dilibatkan secara aktif dan konsisten dalam pengembangan sektor ini.
Dukungan Pemerintah dan Inovasi Teknologi
Dr. Dwinita juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan dinas terkait untuk membantu para pelaku ekraf. Dukungan ini akan memperkuat posisi mereka dan membantu mereka untuk lebih solid dalam memperkenalkan identitas NTT ke dunia yang lebih luas.
Selain itu, ia mendorong para pelaku ekraf untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi yang relevan. Hal ini akan membantu mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pasar. Membangun jejaring yang kuat juga penting untuk mencapai skala bisnis yang lebih besar dan berkelanjutan.
Kesimpulan: Kolaborasi untuk Masa Depan Ekraf NTT
Kesimpulannya, pengembangan ekonomi kreatif di NTT membutuhkan koordinasi yang solid dan berkelanjutan antara berbagai pihak. Dengan kolaborasi yang efektif, potensi ekraf NTT yang luar biasa dapat dioptimalkan, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya daerah. Inovasi teknologi dan pengembangan jejaring juga menjadi faktor kunci untuk keberhasilan jangka panjang sektor ini.