Dorong Pembiayaan Rumah Ramah Lingkungan: Insentif Jadi Kunci?
Indonesia Property Watch dan Kadin Indonesia mendorong pemerintah memberikan insentif pajak untuk pengembangan dan pembelian properti ramah lingkungan guna mengatasi hambatan biaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
![Dorong Pembiayaan Rumah Ramah Lingkungan: Insentif Jadi Kunci?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000216.917-dorong-pembiayaan-rumah-ramah-lingkungan-insentif-jadi-kunci-1.jpg)
Insentif Kunci Tingkatkan Pembiayaan Rumah Ramah Lingkungan
CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, menekankan perlunya insentif bagi pengembang dan konsumen untuk mendorong pembiayaan rumah ramah lingkungan atau sustainability housing. Pernyataan ini disampaikannya kepada Antara di Jakarta, Selasa (04/02). Ali menyarankan skema insentif pajak khusus untuk green financing sebagai langkah strategis.
Mengapa Insentif Penting?
Pengembangan properti ramah lingkungan memang menawarkan dampak positif seperti pengurangan polusi dan pelestarian lingkungan. Namun, biayanya lebih tinggi, sekitar 10-20 persen dibandingkan rumah biasa. Kenaikan biaya ini meliputi material bangunan hingga pengelolaan sampah. Karena itulah, insentif diperlukan untuk meringankan beban tersebut, khususnya bagi konsumen.
Tantangan dan Peluang
Saat ini, sustainability housing masih didominasi segmen ekonomi menengah atas karena harga yang lebih mahal. Segmen ekonomi menengah bawah belum banyak menyadari manfaatnya, lebih memprioritaskan kepemilikan rumah daripada aspek keberlanjutan. Namun, tren positif terlihat dari meningkatnya penjualan properti ramah lingkungan dalam dua tahun terakhir, menurut laporan Knight Frank.
Generasi Milenial sebagai Penggerak
Laporan Knight Frank juga menunjukkan lebih dari 60 persen generasi milenial mempertimbangkan faktor keberlanjutan saat memilih rumah. Ini mencerminkan pergeseran signifikan dalam preferensi pasar properti. Mereka melihat nilai investasi jangka panjang dari properti ramah lingkungan karena dapat mengurangi biaya operasional seperti listrik dan air.
Dukungan dari Kadin Indonesia
Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin Indonesia, Budiarsa Sastrawinata, mendukung pengembangan pembiayaan hijau di sektor properti. Ia menekankan perlunya skema khusus yang efektif untuk diterapkan di Indonesia. Hal ini selaras dengan kebutuhan akan inovasi pembiayaan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kesimpulan
Insentif, baik bagi pengembang maupun konsumen, menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor sustainability housing di Indonesia. Dengan adanya dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat yang meningkat, rumah ramah lingkungan bisa menjadi pilihan utama, bukan hanya bagi kalangan ekonomi atas, tetapi juga untuk semua lapisan masyarakat.