DPR Minta Imigrasi Awasi Ketat Jamaah Haji Ilegal: Cegah Keberangkatan Nonprosedural
Anggota Komisi XIII DPR RI mendesak Imigrasi memperketat pengawasan untuk mencegah keberangkatan jamaah haji ilegal demi mencegah masalah di Arab Saudi dan menjaga nama baik Indonesia.

Anggota Komisi XIII DPR RI, Raja Faisal M Sitorus, mendesak pihak Imigrasi untuk meningkatkan pengawasan ketat guna mencegah keberangkatan jamaah calon haji ilegal. Pernyataan ini disampaikan menyusul penggagalan keberangkatan 71 jamaah haji ilegal oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Faisal menekankan pentingnya peran Imigrasi sebagai garda terdepan dalam mencegah praktik haji nonprosedural yang berpotensi menimbulkan masalah bagi Indonesia di Arab Saudi.
Faisal mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jumlah jamaah haji ilegal yang berhasil diberangkatkan mungkin jauh lebih besar daripada yang berhasil digagalkan. "Jangan sampai nanti malah merepotkan di negara lain," ujarnya di Jakarta, Jumat. Ia juga mendorong pemerintah untuk mengedukasi calon jamaah haji agar sadar dan mematuhi aturan, menghindari penggunaan visa non-haji.
Pengawasan ketat, menurut Faisal, sangat penting karena Pemerintah Arab Saudi akan menindak tegas jamaah haji nonprosedural. Hal ini dilakukan untuk memastikan layanan terbaik bagi seluruh jamaah haji yang resmi. Sikap tegas Arab Saudi ini menjadi alasan kuat bagi Indonesia untuk proaktif mencegah keberangkatan jamaah haji ilegal.
Waspada Modus Jamaah Haji Ilegal
Modus jamaah haji ilegal, menurut Faisal, seringkali melibatkan perjalanan transit di negara lain sebelum menuju Arab Saudi. Mereka biasanya menghindari masuk ke Jeddah dan Madinah, memilih untuk memasuki Tanah Suci mendekati 10 Dzulhijjah. Strategi ini bertujuan untuk menghindari deteksi dan pengawasan pihak berwenang.
Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama dan Imigrasi, perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap modus operandi ini. Peningkatan kerjasama antar lembaga dan pemantauan yang lebih intensif di bandara dan jalur masuk lainnya sangat krusial.
Faisal juga menyoroti pentingnya edukasi publik tentang bahaya dan konsekuensi melakukan haji secara ilegal. Edukasi yang komprehensif dapat membantu mencegah masyarakat terjerat praktik haji nonprosedural yang merugikan.
Pentingnya Kerja Sama Antar Lembaga
Sebagai anggota Komisi XIII DPR RI, Faisal menegaskan komitmennya untuk mengawasi dan mendorong pihak terkait dalam mencegah keberangkatan jamaah haji ilegal. Ia meminta Kementerian Agama dan Imigrasi untuk terus melakukan pemeriksaan dan penindakan secara konsisten.
Kerja sama yang erat antara Kementerian Agama, Imigrasi, dan kepolisian sangat penting untuk memastikan efektivitas pencegahan. Koordinasi yang baik akan memungkinkan deteksi dini dan penindakan yang tepat terhadap upaya keberangkatan jamaah haji ilegal.
Pentingnya pengawasan dan penindakan terhadap jamaah haji ilegal tidak hanya untuk menjaga nama baik Indonesia di mata internasional, tetapi juga untuk melindungi keselamatan dan keamanan para jamaah itu sendiri.
Keberangkatan jamaah haji ilegal dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kesulitan administrasi hingga potensi pelanggaran hukum di Arab Saudi. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penindakan harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Pencegahan keberangkatan jamaah haji ilegal memerlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak. Peningkatan pengawasan di imigrasi, edukasi publik, dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ini. Upaya ini penting untuk menjaga nama baik Indonesia dan memastikan penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar dan aman.